46. Menang

21.8K 2.7K 237
                                    

Hari yang ditunggu telah tiba, yaitu lomba cerdas cermat dan fisika.

Jennifer, gadis itu masih di dalam toilet dengan seragam rapi dan lengkap. Berulang kali Jennifer menghela napas, sebentar lagi lomba cerdas cermat akan dimulai. Karena merasa terlalu lama di dalam toilet, Jennifer langsung keluar dan menuju aula.

Di tengah jalan, ia bertemu dengan Damian. Jennifer kaget saat tangan kekar itu memegang tangannya, sontak saja Jennifer menatap pemuda itu yang menatapnya balik.

"Damian? Maksudnya, Kak Damian," ralat Jennifer menepuk mulut kurang ajarnya.

Damian tersenyum tipis. "Panggil aja Damian."

"Tapi gak sopan," jawab Jennifer menggaruk alisnya.

"Peduli apa?" Damian mengedikkan bahu.

Jennifer menaikkan satu alisnya, belum sempat menjawab, tangannya ditarik oleh Damian.

"Ayo." Damian menarik tangan Jennifer dengan lembut membuat gadis itu mengikuti langkah Damian.

"Kenapa gak ikut lomba?" tanya Jennifer kepada Damian.

"Gak minat."

"Sayang banget," ujar Jennifer membuat Damian terkekeh pelan.

Sesampainya di sana, dapat Jennifer lihat kesepuluh pemuda tampan berdiri menghadapnya. Mereka tersenyum tipis saat melihat Jennifer, Deo sendiri melambaikan tangannya menyuruh Jennifer ke sini. Ada sebelas kursi berjejer di depan, kursi itu sudah diambil alih para most wanted ini.

Jennifer dan Damian mendekat, gadis itu tersenyum manis menatap Arga yang akan siap lomba.

"Semangat, Ar!" Jennifer mengangkat tangannya ke udara.

Arga tersenyum tipis, ia mencubit pelan pipi gembul gadis itu.
"Makasih."

"Untuk nama yang dipanggil silahkan berjalan ke atas karena perlombaan cerdas cermat akan dimulai."

"Arga Julian Xander."

Mendengar namanya dipanggil, Arga berjalan ke atas. Jennifer sendiri tangannya ditarik oleh Vernan agar duduk, sehingga ia ditengah-tengah antara Vernan dan Abi.

Selagi menonton, Jennifer tersenyum manis setiap kali Arga meliriknya.

Selama cerdas cermat, Jennifer tak henti-hentinya kagum begitu Arga selalu menjawab dengan benar.

"Pantes juara 2 di kelas," gumam Jennifer. Memang benar, di novel menjelaskan kalau Arga pintar dan juara 2 terus menerus. Sedangkan juara 1 sudah pasti Jennifer.

Waktu berlalu, suasana kini menegang karena tinggal soal terakhir.

Tit!

"Jawabannya C," ucap Arga datar.

"Benar!"

Jennifer berdiri dari duduknya, lalu tepuk tangan heboh. Diikuti yang lain yang menepuk tangan juga, tidak sampai berdiri seperti Jennifer yang tidak sadar dirinya ditatap orang-orang.

Arga turun dari aula, ia berjalan menuju kursinya.

"Selamat, Arga!"

"Keren lo," ucap Deo menepuk bahu Arga.

"Selamat," kata Rafael.

Berbagai kata selamat yang diucapkan mereka untuk pemuda ini. Termasuk para bucin Jennifer yang ikut mengucapkan untuk salah satu saingan mereka dengan raut datar seperti tidak ikhlas.

Arga hanya mengangguk saja.

"Baiklah, kita istirahat dulu sebentar selama 20 menit. Perlombaan selanjutnya adalah fisika, siapkan diri kalian."

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Where stories live. Discover now