11. Bimbingan Konseling

55.5K 5.6K 238
                                    

Arka menatap Deo yang masih terduduk di lantai dengan wajah bingungnya, Arka kaki pemuda itu secara tidak berperasaan.

Deo mendongak, menatap sengit kepada Arka. "Woy, bangsat!"

"Bangun lo," ucap Arka melotot ke arah Deo.

"Ck."

Mendengar decakan seseorang, Deo dengan cepat berdiri, ia menyengir sambil menatap Vernan.

"Hai, Bang!" sapa Deo membuat Arka menginjak kakinya.

"Kalian berdua tau kesalahan kalian?" tanya Vernan datar.

Arka mengusap tengkuknya, sedangkan Deo gelagapan.

"A-anu, i-itu--"

"Masuk BK."

Mendengar pernyataan dari Vernan, kedua pemuda itu terkejut. Tapi mereka hanya diam tak berani protes karena dia Vernan, si iblis tak pandang bulu dan dianggap kesialan jika berada di dekatnya.

"Oke," jawab keduanya serentak.

Vernan mengalihkan tatapannya ke arah dua siswi yang di tandai oleh Vernan sendiri. "Aristama Archiles Orion," panggil Vernan dengan menekan nadanya.

Aris mengerjapkan mata saat namanya dipanggil. "Ya?"

"Seret dua cewek itu ke BK."

"Sip." Aris menoleh ke arah Jenan yang diangguki pemuda itu. Keduanya berjalan mendekat ke Miya dan Feli untuk di seret ke ruang BK.

Jenan menatap Miya datar.
"Cepat lo bangun."

Miya meneguk ludahnya. "Ta-tapi kak--"

"Bangun," sela Jenan.

Miya diam, gadis itu mulai berdiri dengan memainkan jari-jarinya gugup. Ia mulai mengikuti langkah kaki Jenan ke ruang BK dengan perasaan campur aduk.

Sedangkan Aris, pemuda itu menarik tangan Feli kencang karena gadis itu memberontak.

"Gue gak salah, Ris!"

"......."

"Dia duluan yang mulai! Siapa suruh caper sama Victor!" bentak Feli kesal.

"Diam, lo juga salah," jawab Aris tenang.

"Tap--"

"Diam, gue gak segan-segan lukain lo kalau bicara lagi," ketus Aris.

Feli mendengus, gadis itu memandang kesal punggung kokoh Aris.

Vernan menatap datar kejadian tersebut, ia menoleh ke Jennifer yang senantiasa di samping Abi.

"Jennifer," panggil Vernan.

"Ya?"

"Kelas, bel udah bunyi."

Jennifer mengangguk, gadis itu berjalan melewati Vernan. Tapi, pemuda itu memegang pergelangan tangannya, membuat Jennifer menghentikan langkah kakinya.

"Kenapa?" tanya Jennifer saat Vernan menatapnya dalam.

Cup.

Jennifer terkejut merasakan pipi kirinya basah, gadis itu memegang pipinya yang mulai memanas.

Vernan mendekatkan wajah kemudian berbisik dengan nada rendah khasnya. "Belajar dengan benar, kalau ada apa-apa lapor, oke?"

Jennifer menatap Vernan sehingga hidung keduanya bertubrukan, gadis itu menggigit pipi bagian dalamnya menahan jeritan. "Oke, ganteng."

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Where stories live. Discover now