37. Belanja

30K 3.4K 290
                                    

Minal aidzin wal faidzin, happy eid mubarak 🕌

---------------------------------------

Pagi hari tiba, tampak Jennifer yang menggeliat, tanda-tanda gadis itu akan bangun. Ia mulai membuka matanya, pertama kali yang dilihatnya adalah langit-langit kamar.

Jennifer terduduk di atas kasurnya, matanya memicing saat mendengar langkah kaki menuju kamarnya. Apa itu kedua sepupunya?

Begitu ingin turun dari kasur, Jennifer terlonjak kaget ketika di teriak oleh seorang wanita yang terlihat berumur.

"Jennifer! Mommy bawain susu nih," ucap Camilla membawa gelas berisikan air susu putih.

Jennifer menatap Camilla bingung.

Camilla meletakkan gelas itu di atas meja samping kasur Jennifer, lalu berjongkok di hadapan putrinya, ia tersenyum manis sambil memegang kedua tangan Jennifer.

"Sayang, maaf ya Mommy gak bisa hubungin kamu selama di New York. Maaf juga Mommy gak bilang mau pulang, soalnya Mommy mau kasih kejutan buat kamu."

Manik Jennifer membulat mendengar ucapan Camilla, dirinya langsung mengerti bahwa di depannya ini adalah Mommy Jennifer asli. Berarti, kedua orang tuanya dan orang tua si kembar sudah pulang dari New York.

"Mo-mommy kapan pulang?" tanya Jennifer terbata-bata.

"Tadi siang sayang. Oh iya, kamu hari ini izin sekolah dulu ya, Mommy akan ajak kamu belanja sepuasnya!"

Mata Jennifer berbinar, ia dengan cepat mengangguk semangat. Melihat putrinya setuju, Camilla tersenyum bahagia. Wanita itu memeluk Jennifer erat, bertepatan pintu kamar terbuka dan menampilkan Jasmine.

"Jennifer sayang, Mama kangen sama kamu!" pekik Jasmine berlari mendekat.

Camilla melepaskan pelukannya, Jennifer sendiri menatap Jasmine yang menatapnya haru.

Itu pasti orang tua Vernan dan Abi.

"Jangan teriak-teriak dong," tegur Camilla menggeplak lengan Jasmine.

"Ya maaf." Jasmine menatap Jennifer yang menatapnya polos, dengan gemas Jasmine mencubit kedua pipi Jennifer.

"Kamu apa kabar, sayang?"

Jennifer menggaruk alisnya, rasanya Jennifer pengen menghindar agar pipinya tidak dicubit seperti ini.
"Baik, Tante."

Jasmine mengerutkan dahinya. "Jangan Tante dong. Panggil Mama, oke?" katanya membuat Jennifer mengangguk.

"Oke, Mama."

"Bagus," ucap Jasmine mengusap rambut Jennifer.

Camilla berdiri, ia menatap putrinya lembut. "Ayo sarapan, sayang."

"Mommy sama Mama duluan aja, a-aku mau mandi dulu," ujar Jennifer yang diangguki kedua wanita itu.

"Ya udah, kalau udah selesai langsung turun ya." Camilla tersenyum manis, lalu menarik tangan Jasmine agar keluar.

Jennifer menghela napas, akhirnya kedua wanita rempong itu keluar. Kakinya melangkah masuk ke dalam toilet, dia akan cepat-cepat mandi biar bisa belanja bersama Camilla.

Menyalakan shower, Jennifer mengambil sikat gigi. Ia mengingat-ingat alur novel ini, Jennifer sendiri agak lupa dengan alurnya karena terlalu asik di sini.

"Gila, alurnya banyak berubah," gumam Jennifer saat selesai sikat gigi. Kini, ia mencuci wajah dan mulai menggosokkan sabun ke tubuhnya.

Beberapa menit kemudian, Jennifer keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk. Jennifer menatap pantulan dirinya di cermin, ia meneliti wajah Jennifer yang semakin cantik dan cerah.

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Where stories live. Discover now