48. Murka

23K 2.7K 195
                                    

Acara hari ini selesai, dan pemenangnya tentu saja Clara dan Dafa. Mereka bertepuk tangan dan berdiri menatap ke arah aula.

Clara segera turun saat selesai menerima hadiah, ia menghampiri Rara dan Kamile yang baru datang.

"Cie menang, selamat bestie." Kamile memeluk Clara yang dibalas gadis itu.

Rara hanya tersenyum manis. "Selamat, Clara. Tadi penampilan lo oke banget."

Clara melepaskan pelukannya. "Makasih, hehe." Tatapannya terpaku ke kursi kosong yang diduduki Jennifer tadi. "Jennifer mana?" tanyanya.

Kamile menoleh. "Lah? Gue baru sadar gak ada Jennifer, kemana dah nih bocah?"

Rara kembali khawatir, takut firasatnya benar. "Tadi ada satu cewek yang datang, dia bilang kalau Jennifer dipanggil sama seseorang di belakang taman sekolah. Terus, Jennifer langsung ke sana sendirian. Dan sekarang, dia belum balik juga."

Clara dan Kamile melotot mendengar penjelasan itu. "Huh? Serius?!"

Feli berdiri dari duduknya membuat atensi ketiga gadis itu ke arahnya.
"Bahaya!" Ia berlari menuju taman belakang.

"Susul," ucap Clara yang berlari menyusul Feli.

Rara dan Kamile bertatapan, sebelum akhirnya ikut berlari juga.

Di taman belakang, Feli berteriak memanggil Jennifer. "JEN, LO KEMANA HAH?!"

"JENNIFER!" teriak Clara yang baru sampai.

Setelah itu, datanglah Rara dan Kamile yang ngos-ngosan.

"Jennifer belum ketemu?" tanya Rara mendekati Clara.

Clara hanya menggeleng.

Feli menatap ketiga teman Jennifer.
"Berpencar."

Mereka yang paham mengangguk, dan langsung mencari keberadaan Jennifer di setiap sisi taman belakang. Jangan heran, taman belakang sekolah ini sangat luas. Ada beberapa pohon dan tanaman lumayan tinggi lainnya, termasuk sumur yang agak gelap.

"Jen, kemana sih lo?" Khawatir Rara.

"JENNIFER!" teriak Kamile.

Feli menghentikan langkahnya saat ia di dekat sumur tua itu, Feli menatap sekitar. Karena sumur ini licin, Feli kembali berjalan ke arah lain.

"Jennifer, lo kemana?!" teriak Feli menjauhi sumur.

Beberapa menit kemudian, mereka kembali berkumpul.

"Jennifer gak ada," ucap Kamile khawatir.

Rara menghela napas, ia memandang layar handphonenya. "Gue udah beberapa kali nyoba nelpon, sampai panggilan ke lima puluh gak diangkat sama sekali."

Feli hanya diam, dia berjalan memasuki gedung sekolah. Mencari siswi yang memanggil Jennifer tadi.

"Kalau mereka tau bisa gawat," ucap Clara memijit pelipisnya. Mereka yang dimaksud Clara adalah sepuluh bucin Jennifer.

Rara dan Kamile mengangguk setuju.

Di sisi lain, Feli mengecek murid-murid yang lewat, ia harus segera menemukan siswi tersebut. Tak peduli kadang dirinya menabrak murid lain, mereka juga tidak akan berani memarahinya karena sudah takut duluan. Ini Feli bung, gadis yang terkenal sebagai gadis pembully! Bisa-bisa mereka berurusan dengan Felicya.

Sampai beberapa saat, Feli memandang seorang siswi dekat koridor, siswi itu terkejut menatapnya. Tanpa berlama-lama lagi, Feli mengejar siswi itu yang berlari saat melihatnya.

Aksi kejar-kejaran pun dimulai.

"WOY, SINI LO!" teriak Feli.

Keduanya menjadi tontonan beberapa murid yang berada di koridor.

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Where stories live. Discover now