47. Lomba

22.3K 2.7K 227
                                    

Hari Kamis, dimulainya perlombaan seni tari. Dua kelas yang mewakili sedang menyiapkan diri sebelum tampil, termasuk Clara yang sibuk chattingan dengan Jennifer.

Lomba dimulai di sore hari, tepat pukul 3. Kenapa sore? Ini ide dari Wakil ketua OSIS yang disetujui para guru-guru. Karena sebentar lagi ujian untuk kelas 12, maka hari ini mereka ingin having fun. Mereka diimbau untuk memakai pakaian sekolah, kecuali peserta yang akan tampil tari. Sudah ada kostum yang disiapkan untuk mereka yang akan tampil.

"Si Jennifer lelet banget, masa masih di perjalanan," ucap Rara yang satu ruangan sama Clara. Gadis itu berdiri di belakang Clara yang sedang duduk, ia membaca pesan Jennifer di layar handphone Clara.

"Katanya sih ada kendala dikit," ujar Clara.

"Kendala apaan?"

"Macet."

Rara menggeleng. "Hadeh, emang dasarnya malas aja itu anak. Padahal 'kan bisa datang agak awal."

"Temen lo mah emang gitu, gak herman."

"Temen lo juga, nyong!" Rara menyentil dahi Clara.

"Anjir! Nanti make-up gue luntur!" protes Clara kesal.

"Gak peduli," jawab Rara memeletkan lidahnya.

"Nyebelin ya lo-"

BRAK!

"HAI TANTE-TANTE!"

Keduanya terlonjak kaget mendengar teriakan membahana itu. Lantas, keduanya menoleh dengan raut kesal.

"Salam dulu anjing!" umpat Rara.

Jennifer menyengir. "Ampun, ndoro."

"Mana ngatain kita tante-tante lagi," cibir Clara membuat Jennifer berjalan mendekat.

"Cantik banget bestie gue," puji Jennifer.

"Oh iya dong, Clara!"

"By the way, siapa yang milihin lo gaun?! Aneh banget!" pekik Jennifer saat menyadari gaun yang digunakan Clara.

Rara mendengus. "Itu, si Santoso yang milihin."

Jennifer menoleh ke arah Rara.
"Santolol?"

Clara reflek tertawa. "HAHAHA!"

"Anjir, guru itu Jen. Kalau si botak denger berabe lo," ucap Rara geleng-geleng kepala.

"Pak Santoso gak banget seleranya, masa lo disuruh pakai gaun aneh ini?"

Clara meredakan tawanya sambil menatap Jennifer pasrah.
"Ya mau bagaimana lagi."

"Kalau gue sih malu ya, tapi lo untung sih karena ketolong muka lo cantik," celetuk Jennifer.

Rara memeriksa jam tangannya.
"Woi, udah jam tiga lewat sepuluh nih."

"Bentar lagi dong? Aduh, gue mendadak gugup. Gimana kabar si Dafa? Dia gugup juga gak ya?" cerocos Clara.

"Tenang, Clar. Lo pasti bisa, lo harus ngalahin si Miya cengeng itu." Rara menepuk bahu Clara.

Jennifer tertawa sebentar. "Dia nampil pertama 'kan?"

"Iya, tapi penampilannya udah selesai sekarang. Dan waktunya giliran lo, Clar."

Tepat Rara mengatakan itu, tiba-tiba terdengar panggilan dari panitia.

"Untuk penampilan kedua, yaitu Dafa Atmaja dan Clara Seffanie dimohon datang ke aula."

"Tuh, Clar." Jennifer menatap Clara yang berdiri dari duduknya.

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Where stories live. Discover now