35. Pengakuan Cinta

29.8K 3.4K 256
                                    

Camilla tersenyum bahagia, semua perlengkapannya sudah siap. Dan sekarang dirinya akan pergi sarapan dengan Yohan, langsung saja wanita itu keluar dari kamar.

Selama tinggal di New York, mereka memiliki rumah yang lumayan sederhana.

Selama tinggal di New York, mereka memiliki rumah yang lumayan sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Rumahnya )


Yohan menatap sang istri yang berjalan ke arahnya, tampak raut bahagia dari Camilla.

"Ayo makan," ajak Camilla yang diangguki oleh Yohan.

Keduanya makan dengan tenang, hanya ada mereka berdua di ruang makan ini. Karena pelayan dan beberapa bodyguard, serta Asisten Yohan, disuruh menunggu di luar.

Beberapa menit berlalu, Yohan mengelap mulutnya menggunakan tisu. Ia kembali menatap Camilla yang juga sudah selesai makan, wanita itu memandang semangat ke arah Yohan.

"Kamu sudah mengurus semuanya?" tanya Camilla seraya berdiri.

Yohan mengangguk. "Sudah," jawabnya ikut berdiri.

"Ayo ke pesawat, aku akan menghubungi Jasmine dulu." Camilla pergi sembari menghubungi Jasmine. Tidak menunggu waktu yang lama, telponnya langsung diangkat.

"Kenapa, Mil?"

"Kamu di mana, Jas?"

"Aku dan Azka sudah di bandara."

"Baiklah, aku dan Yohan akan menyusul."

Tut.

Yohan datang dengan dua koper, yaitu miliknya dan milik Camilla. Salah satu maid langsung mengambil koper itu, lalu pergi menuju bagasi mobil.

Yohan memang membawa sebagian maid ke New York, dan sebagian lainnya masih ada di Indonesia, mengurus rumah besarnya itu.

"Sayang, sudah?" tanya Yohan.

Camilla mengangguk, ia mengandeng lengan Yohan. "Sudah."

Dan di sinilah mereka berada, pesawat pribadi milik Yohan.

Jasmine tersenyum melihat ke arah Camilla. "Aku sudah menghubungi Abi, dia bilang kepada ku kalau Jennifer sedang di kamar."

Camilla menoleh dengan senang.
"Benarkah? Ah, aku merindukannya, sudah lama aku tidak menghubungi Jennifer."

"Kenapa semalam kamu tidak menghubunginya, Mil?" tanya Jasmine.

Camilla tersenyum tipis. "Aku ingin memberi kejutan."

Jasmine mengangguk. "Aku tidak sabar dengan kejutan mu, Mil."


***

Vernan menghela napas kasar, dia dan Abi sama-sama duduk di ruang tengah. Keduanya memikirkan orang tua mereka yang dalam perjalanan pulang, otomatis orang tua Jennifer juga ikut pulang, dan mereka pasti akan menjemput Jennifer untuk pulang ke rumah asalnya.

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang