34. Rujak Bersama Harem

30.6K 3.6K 417
                                    

Di sana, terlihat Arga, Deo, Rafael, Dafa, Oji, dan inti VIAR.

Mata Feli terbelalak melihat itu, ia menatap Jennifer yang hanya diam dan berdiri dengan tenang.

"Jen," cicit Feli pelan.

Mendengar cicitan tersebut, Jennifer lantas menaikkan satu alisnya.

"Jen! Lo gak apa-apa?" tanya Deo dan Rafael serentak, mereka mendekat ke arah Jennifer.

Aryan mengusap kepala Jennifer lembut, sementara Victor menatap khawatir ke arah Jennifer.

"Lo diapain sama dia?" Victor menunjuk ke arah Feli dan Miya bergantian.

"Feli gak ngapa-ngapain gue," jawab Jennifer sembari menggaruk alisnya.

"Pasti dia," tuding Aris dan menatap tajam Miya yang terduduk berantakan.

"Kok?" kaget Jennifer.

"Jawab Jen, lo diapain sama si cengeng ini?" Arka dan Jenan ikutan menatap tajam ke arah Miya.

"Seharusnya kalian nanya keadaan dia," ucap Jennifer bingung.

"Ngapain nanya keadaan dia? Gak sudi," jawab Deo.

Jennifer tercengang, bukankah alurnya tidak seperti ini?

"Tapi kan dia berantakan banget tuh." Jennifer masih kekeuh dengan pendiriannya.

"Pasti dia sendiri yang ngelakuinnya, atau gak si neklam ini." Dafa menunjuk ke arah Feli yang mendelik.

"Bukan gue, sembarangan lo!"

Baru saja Jennifer ingin kembali bersuara, tangannya di tarik oleh Victor keluar. Disusul pemuda lainnya, kecuali Aris dan Feli.

"Ngapain lo gitu?" Feli menatap ngejek ke arah Miya yang tidak dipedulikan.

"Dia kenapa, Fel?" tanya Aris.

"Gak tau tuh, nampar sama berantakan diri sendiri, aneh banget bocah gendeng."

Aris tertawa puas, ia merangkul Feli membawanya keluar toilet. "Keluar aja Fel, nanti kita tertular virus gila."

Miya menggeram, dia sudah mempersiapkan diri agar dikasihani dan kedua gadis sialan itu supaya dibenci, tapi kenapa malah tidak sesuai ekspektasi nya?

Miya menarik rambutnya sendiri.
"Sial, sial, sial!"

Lama Miya terdiam, ia berdiri dari duduknya. Miya merogoh saku, mengambil handphone. "Ha-halo, Dad."

"Kenapa sayang?"

"Eumm..."

"Ada apa?"

"Daddy ada di mana sekarang?"

"Di kantor."

Miya tersenyum lebar. "Miya ke sana." Dengan cepat ia mematikan telpon itu, langsung saja Miya berdiri dan membenarkan keadaannya. Lalu, berjalan menuju ruang kepala sekolah.

"Awas aja lo Jennifer, bakal gue balas lebih dari ini," gumam Miya. Dia sekarang akan melampiaskan kekesalannya di ruang kepala sekolah.

***

"Jangan tarik-tarik gue dong!" protes Jennifer saat berhenti di taman belakang sekolah.

Victor mengusap tangan Jennifer lembut. "Maaf."

"Jenn!" teriak Rafael.

"Kalian kok ngikutin?" kaget Jennifer saat Arga, Deo, Rafael, dan Aryan menyusulnya.

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Where stories live. Discover now