23. Friend

37.9K 4.4K 228
                                    

Prang!

Feli menatap tajam ke arah Miya yang menunduk ketakutan.

"PUNYA MATA GAK LO? LO BUTA, HAH?!"

Miya terdiam, seluruh tubuhnya bergetar. Ekor matanya melirik ke arah murid-murid yang berada di kantin, mereka hanya diam tak ingin ikut campur.

Plak!

Feli menampar wajah mulus Miya, tidak peduli semua pasang mata melihat ke arahnya.

"Selain buta, lo juga bisu ya?!"

Melihat Miya yang hanya menunduk, Feli mengatur napasnya yang tidak beraturan.

"Tuli juga lo?"

Victor yang menonton sedari tadi berdecak. "Drama lagi."

Arka dan Jenan saling menatap.

"Mereka lagi, mereka lagi," ucap Jenan menghela napas gusar.

"Feli gak kapok juga, padahal habis ini dia bersihin toilet," gumam Aris memandang ke arah kejadian.

Merasa kesal tidak ada yang membelanya, Miya mengepalkan tangannya.

Jennifer berdiri dari duduknya, ia berjalan ke tempat kejadian tersebut. Vernan dan Abi terkejut melihat gadis mereka sudah tidak ada di tempat, keduanya lantas ikut berdiri. Tidak, keduanya tidak mengikuti langkah kaki gadis itu, keduanya hanya melihat dari kejauhan. Tapi, jika Jennifer terluka maka keduanya akan mendekat.

"Lo-"

"Feli."

Feli dan Miya menoleh, kedua gadis itu terkejut. Tidak hanya mereka, murid-murid yang berada di kantin ikutan terkejut.

Aryan mengernyitkan dahinya ketika memandang Jennifer di sebelah Feli, ia ikutan berdiri takut ada yang terjadi dengan gadisnya.

Deo, Rafael, dan Arga memusatkan pandangan sepenuhnya ke arah Jennifer. Mereka sama halnya dengan Aryan, berjaga-jaga jika Feli melukai Jennifer.

"Jennifer?" gumam Feli.

"Lo lupa sama yang gue bilang?" tanya Jennifer pelan, hanya Feli dan Miya yang dapat mendengar.

Feli terdiam dengan raut tak terbaca.

"Fel, udah ya?"

Mendengus kasar, Feli mengalihkan pandangannya agar tidak bertatapan dengan Jennifer. Ia hanya menatap tajam ke arah Miya.

"Gue gak mau orang-orang Mandang lo buruk," ucap Jennifer lagi.

"Gue udah dipandang buruk, Jen."

Feli menghela napas kasar, lalu memandang Miya murka. "Gara-gara dia!" tunjuknya kepada Miya.

Miya menatap Feli seraya mengerucutkan bibir. "Kenapa aku, Kak? Aku gak salah apa-apa, Kak Feli yang dari kemarin nyenggol aku."

"Lo bilang gue yang duluan?! LO BANGSAT! Yang duluan nyenggol minuman ke seragam gue itu lo, sialan! LO MAU CAPER HAH?!" bentak Feli membuat Miya lagi-lagi menunduk, mencari simpati murid-murid BHS yang menonton.

Jennifer segera menarik tangan Feli keluar dari kantin, ia akan menenangkan gadis tempramental seperti Feli ini.

Miya memandang kedua punggung itu mulai menjauh. "Sialan, awas aja lo," gumamnya.

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Where stories live. Discover now