26. Minimarket

35.8K 3.7K 514
                                    

Vote dulu sayang biar aku rajin update terus (づ ̄ ³ ̄)づ

* * *

Makan malam tiba, Jennifer yang asik menonton drama harus terhenti saat mendengar suara ketukan pintu.

Tok..

Tok..

Tok..

"Jen, makan malam." Itu suara Abi, Jennifer yang mendengarnya sedikit merinding, karena suara itu bass.

Jennifer mematikan handphonenya.
"Iya, duluan aja!"

"Oke, jangan lama-lama."

Jennifer menghapus sisa air matanya karena menonton drama menyedihkan itu, belum lagi dia sambil galau memikirkan nasibnya. Tambah parah nangisnya, Jennifer benar-benar menghayati.

Ia membuka pintu kamar seraya turun dari tangga. Jennifer menatap kedua Abangnya saat sudah sampai di dapur, dengan cepat Jennifer menghampiri Vernan yang sedang membuat susu.

Vernan menyodorkan gelas yang berisikan susu itu. "Ini susunya," ucap Vernan yang diterima oleh Jennifer dengan senang hati.

"Makasih banyak Abangku," kata Jennifer langsung meminum susu tersebut.

Jennifer meletakkan gelas di atas meja, ia langsung duduk di samping Abi, sedangkan di depan ada Vernan.

"Doa dulu," tegur Abi yang melihat Jennifer ingin menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulut.

Jennifer menyengir sebentar, lalu berdoa bersama kedua abangnya dengan tangan yang menyatu.

Setelah doa, mereka makan dengan tenang. Jennifer tersenyum tipis, ia beruntung mempunyai sosok kedua sepupu yang pengertian, walaupun mereka berandal sih.

"Habis ini Abang mau pergi, Jennifer gak apa-apa sendiri?" tanya Vernan setelah menyeduh kopinya.

"Gak apa-apa," ucap Jennifer santai.

Sebenarnya, Vernan dan Abi tidak ingin pergi, mereka ingin manja-manja dengan Jennifer. Tapi dengan terpaksa mereka harus meninggalkan gadis itu sendiri di rumah, karena harus melawan musuhnya di arena. Iya, mereka akan pergi balapan liar.

Jennifer sih tidak masalah ditinggal, nanti dirinya akan pergi membeli sesuatu di minimarket.

Yang bingung dari mana uang Jennifer dan kedua sepupunya, kedua orang tua mereka setiap bulan mentransfer dengan nominal yang tidak sedikit. Vernan dan Abi yang mengurus masalah keuangan, Jennifer tinggal enaknya saja.

"Oke Bang, gue ke kamar dulu." Jennifer meletakkan piringnya ke wastafel, kemudian pergi menuju kamar.

Di kamar, Jennifer mengganti pakaiannya menggunakan baju tidur dengan lengan dan celana pendek, lalu rambutnya ia cepol asal, sehingga paha dan leher mulusnya terekspos sedikit.

Lihat, begitu saja Jennifer sudah cantik tanpa ada riasan tebal. Gadis itu hanya memakai bedak, lipstick, dan parfume Chanel.

Merasa sudah siap semua, Jennifer kembali turun ke bawah. Matanya tak melihat kedua Abangnya, ia berjalan ke dapur dan melihat kertas di atas meja. Jennifer mengambil dan langsung membacanya, ternyata itu kertas untuknya.

Jennifer Antagonis Girl (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang