30 | Malam ini?

734 86 40
                                    

Focus : Dara, Dirga

Setelah pulang dari Bandung kemarin Dara merasa sangat senang. Ia merasakan kehangatan dalam keluarga Pranadipa dan membuat dirinya sangat terhibur dengan liburan kecil kemarin. Belum lagi Dirga yang selalu berada di sampingnya saat dirinya jatuh sakit, lelaki itu semakin membuat jantungnya berdegup dengan cepat setiap melihatnya.

Astaga Dar! Kok bisa gini? Kok bisa kamu suka sama atasan kamu itu? Batin Dara sembari menopang dagunya menatap ruang kantor Dirga yang tampak kosong, katanya pria itu sedang menghadiri rapat penting.

"Dara," tiba-tiba seseorang memanggil dirinya dan membangunkan Dara dari lamunannya.

"Fia? Eh gimana kabar kamu?" Tanya Dara yang terkejut mendapatkan sosok wanita dengan kacamata kotak yang terselip di hidungnya.

"Baik, maaf ya. Aku ga sempet kasih tau kamu kalau aku izin dari proyek." Dara tersenyum lalu mengusap pundak Fia.

"Gapapa kok."

"Tapi emang bener ya? katanya Pak Dirga gantiin aku?"

Dara menatap wajah Fia yang tampak terkejut, "iya. Emangnya kenapa?"

"Wah, kamu pasti beruntung Dar!!"

Dara mengerutkan keningnya karena tak mengerti dengan maksud perkataan Fia.

"Pak Dirga itu gapernah ikut proyek apapun, padahal banyak karyawan cewek yang mau banget di temenin dia. Kamu keren deh, baru beberapa bulan disini udah bisa buat Pak Dirga deket sama kamu."

Dara mengerjapkan matanya beberapa kali. Jadi Dirga baru pertama kali pergi melakukan proyek? Tapi ia kira Dirga selalu mengikuti proyek perusahaan.

"Dia paling gasuka ada cewek di deket dia setiap dia kerja," imbuh Fia membuat Dara semakin kebingungan.

Tidak suka? Apa-apaan dia? Pertama kali ia bekerja di tempat ini saja, Dirga sudah menjahilinya bahkan mereka bertengkar saat itu.

"Kenapa??" Dara tampak penasaran.

"Aku gatau, dia cuek banget sama karyawan cewek disini. Tapi kamu tau ga, kamu selalu di gosipin karyawan disini karena deket sama Pak Dirga."

Dara mendadak khawatir. Ia takut ada banyak perselisihan karena kedekatannya dengan Dirga.

"Eh? Engga kok, itu gara-gara aku sama dia se-SMA dulu bareng Pak Dika juga. Jadi kita lebih deket karena dulu udah temenan lama."

Fia mengangguk mengerti lalu tersenyum ke arah Dara. Lalu mereka lanjut mengobrol santai sampai seseorang datang mendekat ke arah meja mereka, gadis itu bernama Laila.

"DARA!!!!" Dara tersentak melihat Laila berlari ke arahnya dengan wajah yang cerah.

"Makasih, makasih banget!!!!" Laila memegang tangan Dara dan terus berterimakasih. Dara yang kebingungan hanya mematung ditempatnya.

"Kenapa La?" Tanya Fia yang terkejut.

"Karena Dara, cowok bernama Bimo itu di pecat!!!" Semua karyawan yang mendengarnya terkejut, beberapa karyawan perempuan terlihat senang dan ikut berterimakasih pada Dara. Dara jadi kebingungan mengapa mereka sesenang itu dengan berita buruk Bimo yang di pecat?

"Ta-tapi?" Dara menatap orang di sekelilingnya.

"Bimo itu cowok jahat Dar. Aku waktu itu hampir dilecehkan sama dia." Dara melototkan matanya terkejut sembari menatap Fia.

"Iya Dar, aku juga di pegang-pegang sama dia. Padahal kamu tau ga, dia itu udah menikah, punya anak 2." Sahut wanita lain yang berada di samping Dara. Oke Dara kira lelaki itu hanya melakukan hal buruk seperti itu pada dirinya, ternyata hampir semua wanita di perusahaan ini mendapatkan hal menjijikan itu.

Marriage Life | Svt&GfWhere stories live. Discover now