31 | Pernikahan Teman

882 86 31
                                    

Focus : Caca, Reyhan

Caca menatap putrinya di ambang pintu bersama Kakak Iparnya, Sinta. Ia tersenyum lalu mencium pipi Crystal, "jangan nakal ya, jangan nyusahin Tante Sinta."

Mendengarnya Crystal mengangguk, "siap Mah!"

Lalu sebuah Mobil berhenti di depan rumah Kak Reza dan sosok pria dengan pakaian formal yang menonjol keluar mendekati mereka.

"Crystal, Papah sama Mamah pergi dulu ya? Nanti malem baru pulang. Sebentar aja kok, oke?" Reyhan mencubit pipi anaknya dan mencium keningnya. Setelah itu ia memandang Istri Kak Reza dan berpamit padanya.

"Kak, tolong jaga Crystal ya. Kak Reza mana Kak?" Senyum di wajah Sinta menghilang ketika Reyhan menanyakan Reza. Ia hanya menggeleng lalu menunduk, Reza tak ingin menemui adiknya dan Sinta tau kenapa. Sebenarnya Sinta sudah membujuknya namun Suaminya masih saja keras kepala.

"Oh kalau gitu salam aja Kak ya. Reyhan sama Caca pergi dulu." Sinta mengiyakan lalu Reyhan menggandeng Caca pergi menuju mobil. Mereka berencana menghadiri sebuah pernikahan dari teman dekat Reyhan, karena itu pakaian yang mereka kenakan sangatlah mewah dan anggun.

Reyhan membukakan pintu untuk Caca sehingga membuat Caca tersenyum malu. Caca mengangkat gaunnya seolah ia adalah seorang putri dan berterimakasih pada Suaminya, "terimakasih pangeranku."

Reyhan terkekeh melihat tingkah Istrinya, seandainya bukan di tempat umum, mungkin saja ia sudah memeluk wanita di hadapannya itu.

Reyhan pun memasuki mobilnya dan mulai menggerakkan benda itu pergi menjauh dari rumah Kakaknya. Caca yang sibuk bercermin membuat Reyhan terus memperhatikannya.

"Udah cantik kok," ucapnya menatap jalanan sambil menampakkan senyuman.

"Kayaknya aku salah pake warna eyeshadow deh Rey," sahut Caca membuat Reyhan terkekeh. Ia tidak salah kan ketika mengatakan bahwa anaknya pandai berdandan itu berasal dari Ibunya? Tiap menit pun Istrinya ini selalu menatap kaca, bagaimana Crystal tidak mengikutinya.

"Kamu udah cantik kok, udah jangan di ubah-ubah. Kasian pengantinnya, nanti malah cantikan kamu lagi."

Caca yang dipuji manis oleh Reyhan segera tersenyum dan memeluk lengan kiri Reyhan. Caca memang selalu seperti ini dan Suaminya itu tak pernah keberatan, ia sangat menyukainya.

"Sayang?" Caca menatap Suaminya yang lagi sibuk menyetir.

"Iya?" Jawabnya tetap berkutik dengan jalanan di hadapannya.

"Kamu belum makan ya??"

"Belum."

"Kok belum!!!" Caca mencubit pinggang Reyhan membuat lelaki itu merintih kesakitan.

"A-aw! Kan mau kondangan harus makan yang banyak," ujar Reyhan sembari melirik Caca yang wajahnya sedang kesal. Bohong! Kalau tidak kondangan pun dia pasti belum makan, pikir Caca yang sudah tau kebiasaan Reyhan.

"Tetep aja! Kamu itu harus makan. Kalau mag kamu kambuh gimana?" Caca melipat kedua tangannya di depan dada dan membuang wajah kesal. Reyhan yang tahu Caca sedang berada dalam masa badmood segera menggenggam tangan Caca dengan tangan kirinya.

"Aku nanti makan yang banyak disana," ujarnya sembari melirik Caca.

"Janji???"

"Janji Istriku!"

Caca tersenyum lalu kembali memeluk lengan Reyhan sembari menatap jalanan di depannya. Selama diperjalanan mereka asik mengobrol mengenai banyak hal seperti, Caca yang kesal dengan wali murid teman Crystal (karena ia terus mengatakan anaknya anak terpintar di sekolah, padahal nilai Crystal masih berada jauh di atasnya) lalu Reyhan yang bercerita tentang pekerjaannya yang semakin memusingkan kepala dan karyawan baru di perusahaannya. Mereka berbincang sampai tak merasakan waktu yang telah berlalu dan sampai di sebuah gedung pernikahan dengan rangkaian bunga bertuliskan Jessika dan Aryan di depannya.

Marriage Life | Svt&GfWhere stories live. Discover now