16 | Bertemu setelah sekian lama

981 120 20
                                    

Focus : Dika, Yuna, Gina

"Dika!!" Panggil Bella ketika Dika keluar dari kamarnya, ia beranjak ingin pergi ke suatu tempat dengan kunci mobil ditangannya.

Dika menoleh dan menatap Kakak iparnya yang sedang bergerak ke arahnya menjinjing tas totebag berukuran sedang.

"Kenapa Kak?"

"Kamu mau kemana?" Tanya Bella yang heran karena Dika sudah tampil rapih di hari libur.

"Mau kumpul sama temen," ujarnya.

"Nih kamu anterin ini dulu ke Butik Yuna. Bilang kalau baju yang ini aku tuker karena gamuat. Minta ukuran L ya," ucap Bella menyodorkan tas tersebut.

Dika berpikir sejenak. Apakah ia harus menerimanya? Hampir seminggu ia tak mengunjungi Butik Yuna. Kebetulan mood nya sudah membaik sekarang, ia takut bila ia datang kesana mood nya akan kembali memburuk.

"Tapi Kak—"

"Makasih Dika," ujar Bella langsung pergi menuju kamarnya tanpa mendengarkan lanjutan perkataan Dika.

Dika menatap tas di tangannya, terpaksa ia harus kesana.

Tenang Dika. Dateng, kasih, terus pulang. Itu gampang kok.

Dika pun berjalan menuju mobilnya dan pergi melewati gerbang mewah rumah Pranadipa.

-o0o-

Dika menatap sebuah gedung ruko di hadapannya. Sesekali ia mengintip untuk melihat siapa saja yang sedang berada di dalam sana. Ia melihat ada beberapa pegawai dan pelanggan di kasir.

Tampaknya Yuna sedang tidak menjaga toko. Berarti itu hal yang baik untuknya. Dengan langkah mantap, Dika masuk ke dalam Butik di hadapannya, lalu menghampiri salah satu pegawai toko.

"Mas Dika??" Ujar pegawai tersebut.

Dika hanya tersenyum, bagaimana orang di hadapannya ini mengenalnya?

"Udah lama ga kesini. Nyari Kak Yuna ya? Kebetulan Kak Yuna ga dateng hari ini."

Dika menghembuskan napas lega. Syukurlah ia datang pada hari yang tepat. Ia segera menyampaikan amanah dari Kak Bella pada pegawai toko tersebut. Setelah beberapa menit, akhirnya pegawai itu kembali dengan baju sesuai pesanan Kak Bella.

"Terimakasih," ujar Dika lalu memutar tubuhnya dan berjalan keluar.

Namun tiba-tiba seorang wanita dengan dress bunga-bunga sepanjang lutut dan rambut yang ia kuncir kuda datang dari arah berlawanan, ia membuat Dika menghentikan langkah kakinya.

"Dika?" Ujarnya.

Dika terdiam. Ia panik. Jantungnya tiba-tiba berdetak tak karuan. Ia menatap bola mata wanita di hadapannya. Paras cantiknya tak pernah tak membuatnya kagum. Bahkan di mimpi saja wanita ini terlihat sangat cantik, apalagi pada kenyataan.

"Yuna? Katanya kamu ga dateng?" Ucap Dika yang terkejut melihat kehadirannya.

"Kata siapa? Besok aku baru ga bisa datang," jawabnya.

Dika mengangguk gugup lalu ia langsung berjalan melewati Yuna tanpa mengatakan apapun. Ia harus segera pergi.

"Dika!! Tunggu!!"

Tanpa berpikir panjang pun, kaki Dika segera berhenti. Hatinya tak kuat berada di sana, tapi kakinya masih saja setia berdiri menunggu Yuna melanjutkan perkataannya.

Melihat Dika yang berhenti, Yuna segera menghampiri Dika dan menatapnya, "ada yang ingin aku bicarakan."

Dika menatap Yuna.

Marriage Life | Svt&GfWhere stories live. Discover now