36 | Kencan Pertama

247 20 6
                                    

focus : Yuna, Dika

Yuna menatap kesal seorang pria di hadapannya yang tengah mengenakan kaus putih polos yang dilapisi sebuah kemeja coklat bermotif abstrak di luarnya. Orang tersebut telah membuat Yuna menunggu sekitar 20 menit dan tak dapat dihubungi sama sekali. Dika dengan raut wajah merasa bersalah dan ketakutan menghampiri gadis pujaannya.

"Sayang, maaf," ungkap nya segera setelah jarak mereka mulai dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, maaf," ungkap nya segera setelah jarak mereka mulai dekat. Gadis dengan rambut bergelombang nan panjang tersebut masih menekuk kedua lengannya di depan dadanya. Ia menatap sinis lelaki yang memohon ampun ketakutan itu. Yuna yang hari ini sudah menyiapkan kencan pertama mereka dengan baik dan telah menghabiskan waktu 2 jam hanya untuk memilih baju yang tepat merasa di khianati dan di anggap remeh oleh lelaki itu.

"Kamu niat ga sih? kita jadi ketinggalan jadwal film nya nih!" ujarnya dengan wajah kecewa. Padahal pemilihan waktu ini sudah mereka bahas sematang mungkin karena memikirkan waktu pulang kerja Dika dan jam buka butik nya Yuna yang kerap bertabrakan dengan jadwal tayang bioskop. Sehingga sekarang rencana kencan mereka berantakan.

"Aku minta maaf, ada masalah di kantor plus di rumah aku urus beberapa hal. Nadin juga bulan depan nikah jadi keluarga lagi sibuk-sibuknya, maaf sayang. " mohon Dika untuk mendapatkan pengampunan dari calon Istrinya tersebut.

Mendengar permohonan tulus kekasihnya segera membuat hati Yuna luluh. Untuk apa juga ia marah terlalu lama, tidak akan mengubah apapun, lebih baik segera melakukan rencana kencan mereka selanjutnya.

"Iya aku maafin. Yaudah ayo kita makan dulu. Kita gabisa nonton tetep aja soalnya ini jadwal terakhir nya." Yuna segera berjalan mendahului Dika menuju Restaurant yang sudah mereka pilih sebelumnya. Dika memandang punggung gadis itu lalu berjalan cepat mencoba menyamakan langkah kaki mereka agar mereka dapat berdampingan.

"Jadi makan di Rachaa?" Tanya Dika mencoba mencairkan suasana sambil perlahan menaruh pergelangan tangannya di sekitar pinggul Yuna. Yuna yang menyadarinya hanya diam dan menatap lelaki di sampingnya yang tertangkap basah.

"A-apa? ki-kita kan bentar lagi nikah." Bela Dika sebisanya.

"Tapi kan belum sah."

"Yuna kamu lihat deh itu bocil-bocil ingusan. Mereka pacaran aja cium pipi kita udah gede dan bentar lagi nikah masa rangkul aja gabole?" ujar Dika sambil menunjuk beberapa bocil yang tengah bermesra-mesraan di sebuah Restaurant cepat saji ayam goreng.

"Hmmm.. Iya deh. " Yuna mengalah dan membiarkan Dika merangkul dirinya. Setelah mendengar hal itu Dika tersenyum ceria lalu mengeratkan rangkulannya sehingga Yuna terpaksa mendekat ke arah Dika.

"btw, kamu cantik banget hari ini." ujar Dika memandang gadis di sampingnya sedangkan yang dipuji hanya tersipu malu. Syukur usaha 2 jam nya berhasil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage Life | Svt&GfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang