34 | Pernikahan Dika (?)

299 26 4
                                    

focus : Naura, Farel, Dika, Yuna, Gina

Malam itu sungguh ramai, hingga pukul 10 malam pun Nadin masih berbincang dengan teman-temannya. Naura memandang dari arah kejauhan sambil tersenyum melihat sahabatnya. Ia senang sahabatnya itu bahagia dengan pernikahannya. Naura sungguh bersyukur akhirnya Nadin dapat bahagia dengan seseorang yang ia cintai.

Saat tengah melamun menatap sosok sahabatnya, mendadak datang Farel di sampingnya memanggil Naura dengan lembutnya, "Nau?" gadis yang dipanggil tidak menoleh.

"Nau??" Masih belum menoleh.

"Naura..?" imbuhnya lagi sembari menaruh pelan jari jemarinya di punggung gadis tersebut. Naura pun mendadak menengok, bukan karena sadar Farel memanggilnya tapi karena terkejut menerima tangan hangat pria itu di punggungnya.

"Eh iya?"

"Serius banget, liatin apa?"

Naura tersenyum lalu kembali memandang Nadin. Farel pun mengikuti arah pandang gadis di sampingnya.

"Aku seneng liat Nadin, Rel."

"Aku juga."

"Aku seneng itu Rizki bukan cowo lain." Tambah Farel yang bersyukur.

Naura tersenyum lalu teringat suatu hal penting yang sejak acara tadi ingin ia tanyakan, " kamu kapan pulang ke London?"

"Bulan depan." Raut wajah lelaki itu tampak sedih, Farel terpaksa kembali untuk menyelesaikan studinya, mungkin paling cepat 6 bulan baru ia dapat pulang. Namun gadis di hadapannya malah tersenyum, Naura tidak takut akan menunggu. Sejak dulu ia selalu menunggu pria yang sama dan mau bagaimanapun ia tetap kembali di hadapannya.

"Yaudah mulai dari besok kita habisin waktu bareng ya, kita kan gatau kapan kamu balik ke indonesia," ujar Naura mengusap pipi lelaki di hadapannya.

"Maaf ya, lagi-lagi aku ninggalin kamu."

Naura menggeleng, "aku gapernah ngerasa ditinggalin. Aku dari dulu udah siap nunggu kamu."

Mereka berdua tersenyum saling memandang satu sama lain sampai akhirnya Ka Dylan memanggil mereka berdua karena ia memiliki eskrim ditangannya.

Farel dan Naura tampak girang seperti anak kecil dan segera memungut dua eskrim di tangan Dylan. Mereka pun pergi bersama sang Kakak menuju ruang keluarga, yang disana telah dipenuhi keluarga besar. Tanpa disadari oleh Naura dan Farel, sejak tadi ada seseorang yang memandang mereka dari kejauhan. Wajahnya terkejut tak percaya melihat kedua insan tersebut bersama. Ia pun mulai merencanakan sesuatu.

-o0o-

Esoknya pukul 11 pagi setelah akhirnya rumah Pranadipa kembali bersih dan semua dekorasi pernikahan di kembalikan kepada para Wedding Organizer, Kei pun kembali mengunjungi rumah keluarga kaya tersebut. Ia mendatangi dapur yang tampak ramai dengan anggota keluarga Pranadipa dan beberapa orang di luar itu contohnya Naura.

Kei masih tidak mengerti mengapa Naura diizinkan menginap di rumah Pranadipa, apa yang telah Naura lakukan sampai ia mendapatkan hal istimewa seperti itu. Lalu mengapa ia tidak bisa mendapatkannya? Dylan semalam bilang kamarnya penuh. Padahal buat saja para pembantu tidur di dapur dan biarkan Naura tidur di kamar pembantu. Lagipula ia yakin gadis itu tidak akan berkomentar dan akan menerimanya.

Baru pagi hari, namun pemandangan di hadapannya sudah memuakkan. Ia kembali melihat Naura, Farel bersama ditemani Kak Bella. Mereka tertawa gembira entah membicarakan apa.

"Eh Kei?" Bella yang pertama mengenalinya sedangkan Farel dan Naura tak tahu karena tengah membelakangi Kei sejak tadi.

"Hai Kak. "

Marriage Life | Svt&GfWhere stories live. Discover now