13 | Salah Tingkah

1K 133 12
                                    

Focus : Bella, Dylan

"Assalamualaikum," ujar seorang pria gagah dengan kemeja putih memegang sebuket bunga merah. Wajah dan nada suaranya tak terlihat senang. Dylan dan Bella menatap pria yang berjalan ke arah mereka.

"Waalaikumussalam," jawab kedua kekasih yang sedang santai tersebut.

"Buat kakak," ujar Dika menyodorkan bunga besar tersebut ke arah Bella. Bella menatap Dika heran, ia pikir bunga itu untuk Yuna. Dylan pun berpikir hal yang sama.

"Buat Kakak?" Tanya Bella ragu menerima bunga tersebut. Dylan juga menatap adiknya aneh.

"Buat siapa lagi emangnya?" Ucapnya.

Bella pun menerima bunga tersebut perlahan dan mencium aromanya. Sudah lama ia tidak mencium aroma bunga sewangi ini. Akhir-akhir ini ia lebih sering mencium aroma parfum suaminya dan membuatnya ingin terus memeluk Dylan.

"Maka—"

Sebelum menyelesaikan ungkapannya, Dika sudah pergi meninggalkan pasangan serasi tersebut.

Bella segera menoleh ke arah Dylan, "Dika kenapa?"

"Gatau. Jarang-jarang dia begitu," jawab Dylan yang sama bingungnya.

Tiba-tiba adik Dylan yang lainnya masuk ke dalam rumah, "Assalamualaikum!!"

Dylan dan Bella menoleh bersamaan menatap Farel yang mengembangkan senyum selebar lautan. Ditangannya juga ada setangkai bunga mawar berwarna putih.

"Waalaikumussalam."

Farel tak melenyapkan senyumnya dan terus bersenandung berjalan ke arah Bella.

"Ini Kak, buat Kakak," ujarnya memberikan setangkai bunga mawar ke arah Bella.

Bella menatap heran Farel.

Adik Dylan pada kenapa? Kok pada ngasih bunga? Yang satu mukanya sedih, satunya lagi seneng. Keluarganya membingungkan banget ternyata...

Dylan hanya menganga tak mengerti.

"Atas apa?" Tanya Bella pada Farel.

"Saran Kak Bella sama Kak Dylan bener-bener mantep!! Naura ternyata nyimpen perasaan yang sama kayak Farel. Kata dia kalau aja Farel ga bilang, dia tadinya mau coba lupain Farel," ucap Farel dengan deretan gigi yang terus dipajangnya. Wajahnya pun masih memerah karena malu dan senang akan kejadian barusan.

Bella dan Dylan saling bertatapan. Adik mereka ternyata bisa sangat berbalik dalam waktu yang sama. Entah mereka harus senang karena Farel atau sedih karena Dika.

"Oh gituu, selamat yaa." Bella meraih setangkai bunga yang diberikan Farel lalu menaruhnya di samping buket bunga yang diberikan Dika.

Setelah itu Farel berjalan pergi menuju lantai atas dan berakhir masuk ke dalam kamarnya.

Dylan menatap kesal Bella. Bella yang menyadarinya segera memandang heran suaminya.

"Kamu kenapa?"

"Itu... Banyak banget yang kasih bunga. Aku aja gapernah dikasih sama adik aku," ujar Dylan dengan wajah bete-nya.

Bella menatap bunga dan Dylan bergantian. Lalu ia segera mencubit pipi Dylan gemas.

"Utututu, kasian banget suami aku."

Ketika Bella asik mencubit pipi Dylan, Dylan mengambil kesempatan dengan melingkarkan tangannya di pinggul Bella. Bella yang mendapat pelukan mendadak itu langsung terkejut.

"Kamu ngapain?" Tanya Bella dengan mata yang membulat.

"Meluk kamu, gaboleh? Masa adik aku kasih bunga boleh, aku mau meluk kamu gaboleh? Aku kan suami kamu," ujar Dylan mengerucutkan bibirnya.

Bella tersenyum lalu mencium pipi Dylan singkat.

"Eh? Kamu ngapain?" Tanya Dylan yang kaget.

"Cium kamu. Emang gaboleh? Yaudah kalau gitu—"

Bella beranjak melepaskan rangkulan Dylan padanya.

"Eh bukan. Maksud aku kok disitu, harusnya disini," ujar Dylan menunjuk bibirnya. Bella yang mengerti maksud Dylan segera memukul lengan lelaki dihadapannya.

"Nakal!"

Ketika kedua pasang kekasih itu sedang bermesraan, beberapa menit lalu Gina dan Nadin masuk ke dalam rumah. Gina yang sehabis pergi dari pasar dan Nadin yang sehabis pergi dari rumah Rizki, mereka langsung mematung saat mendapatkan pemandangan romantis tersebut.

Nadin dan Gina saling bertatapan lalu terkekeh melihat Dylan sedari tadi terus menggoda istrinya tanpa sadar bahwa mereka berdua sedang diperhatikan.

"Disini," ujar Dylan menunjuk bibirnya.

Nadin dan Gina melotot kaget.

"Nakal!" Ujar Bella memukul lengan Dylan.

Nadin dan Gina hanya terkekeh melihat mereka berdua. Sampai akhirnya Dylan sadar ada Ibunda serta Adiknya berdiri tak jauh dan sedang memerhatikan mereka.

Dylan segera melepas rangkulannya pada Bella, "Mamah? Nadin?"

Dylan segera menunduk malu, begitupun dengan Bella.

Gina dan Nadin masih terkekeh melihat lucunya pasangan suami istri di hadapan mereka.

"Maaf mengganggu, Bella kita harus masak. Habis itu kamu bisa abiskan waktu kamu dengan Dylan," ucap Gina diangguki Bella. Bella segera menyusul mertuanya ke dapur dan meninggalkan suaminya bersama Nadin.

Nadin berjalan ke arah Dylan, lalu menyenggol bahu pria itu.

"Ciee...." Goda Nadin membuat Dylan bertambah salah tingkah.

"Yaallah Kak!!!" Sentak Nadin mengejutkan Dylan.

"Kenapa??"

"Pipi kakak merah banget, cieeee...." Imbuh Nadin semakin membuat Kakaknya malu.

"Apasih kamu." Dylan pergi meninggalkan Nadin tak ingin bertambah malu dihadapan adiknya tersebut.

Nadin hanya tertawa melihat salah tingkah sang Kakak. Jarang-jarang ia melihat Dylan seperti ini.

-o0o-

Udaah cukup, aku nulis sama bacanya ikut malu2 ajakan wkwkkw

Maaf ya nay lama banget ga up, biasa UTS wkwkkw

Marriage Life | Svt&GfWhere stories live. Discover now