159 79 157
                                    

🍃

Desiran kayu bakar terdengar nyaring saat penglihatan di pikiranku berubah gelap. Perlahan, aku membuka mata.

Mata hazel lembut dari pria yang pernah membuatku takut, menjadi hal pertama yang aku lihat. Meskipun wajahnya bisa dikatakan tenang, namun senyum kecil itu terlihat senang. "Aku rasa, kamu berhasil melihat kejadian masa lalu," ujarnya. 

Melirik tanganku yang masih menggenggam tangan Regen, aku cepat-cepat melepaskannya. Regen bergeser ke belakang, melebarkan jarak duduknya dariku.

Mengalihkan wajah ke samping kanan, aku melihat letupan bunga api di perapian. Merenungkan pertanyaan... kenapa aku bisa melihat kejadian masa lalu? Apa Mr. Hercules benar-benar meningkatkan energi sihirku?

Mengangkat kedua tangan, aku menatap hampa pada kedua telapak tanganku. Ini terasa seperti keajaiban. Mengingat tingkatan full magic tidak mungkin bisa aku dapatkan. Apa ada sesuatu dalam batu hitam itu yang membuatku bisa meningkatkan energi sihirku?

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Regen, suara itu masih terdengar sopan.

"Jadi, Regen yang di sekolah..." aku berpaling, memperhatikan wajah menawan itu dengan sudut pandang yang berbeda. "Telah dirasuki oleh makhluk hitam?" sambungku.

Regen mengangguk. "Jika benar kamu melihatku di sekolah, berarti memang benar bahwa Of hidup dengan identitasku." Regen mengencangkan rahangnya, terlihat menahan rasa kesal yang membuncah di dadanya. "Tidak hanya identitas, tapi tubuhku!" ujarnya geram.

Melebarkan mata, kesadaran baru terlintas di kepalaku. "Apa Of juga mengambil tubuh..."

"Tentu saja!" potong Regen. "Kamu tidak akan di sini jika hal itu tidak terjadi padamu."

Mengangkat sebelah tangan ke wajah, aku memang mengingat makhluk hitam itu menyentuh pipiku. Rasanya sangat menjijikkan. Aku juga mengingat pendar gelap dari batu hitam yang aku genggam.

Tapi Regen...

Melirik pergelangan tangannya, aku melihat gelang yang melekat di sana. Aura gelap berpendar pada batu kecil sehitam arang itu. Pendant itu pasti pecahan yang sama dari batu hitam milik Mr. Hercules!

Keningku berkerut, mengingat Regen yang aku temui sebelumnya tidak menggunakan gelang!

Oh!

Menutup mulut dengan tangan terkepal, aku membulatkan mata. Menatap Regen dengan sorot tak percaya!

Otak lambanku baru bisa mencerna! Ada dua Regen! Yang satu, hidup dengan jiwa Of. Dan yang aslinya di hadapanku saat sekarang ini!

Seringai kecil tertarik di bibirnya. "Sekarang kamu paham apa yang terjadi?"

Tidak sepenuhnya paham. Karena aku masih kesal dengan efek sihir dari batu hitam! Tapi aku tetap menganggukkan kepalaku.

Tenggelam dalam tatapannya, aku tidak sadar telah lama beradu pandang, hingga membuat Regen tersenyum. Dan senyum itu sangat menawan.

Berpaling, aku mengalihkan pandanganku ke manapun selain wajahnya!

Kenapa aku tiba-tiba gugup? Uh, aku tidak boleh....

Aku tidak mengizinkan diriku terlena dengan pesona Regen!

Dia memang tampan, tapi aku sudah jatuh hati dengan Leo. Bagaimanapun, Leo adalah cinta pertamaku yang masih bertepuk sebelah tangan.

Menyedihkan memang.

"Tapi di sini, aku juga bertemu seseorang." Suara sedikit serak itu mematahkan lamunanku. "Dia mengajakku..." Regen terdiam.

ϲ Ӏ ɑ ղ ժ ҽ Տ Ե í ղ ҽWhere stories live. Discover now