2̸9̸

126 56 135
                                    

🍃

Langit Overflow terlihat berbeda, ketika aku memandangnya dari balkon rumah yang megah. Bentangan gelap itu begitu indah. Kanvas hitam yang diterangi cahaya kuning, seperti kunang-kunang. Hampir saja aku lupa, di mana aku berada sekarang.

"Jadi, pria itu ayahmu?" tanya Delton.

Aku menoleh dari balik bahu, melihat Delton bersandar ke pintu kaca. Sementara aku berdiri memegang teralis besi. "Aku tidak menyangka, bisa bertemu ayahku di sini," ujarku pelan. Aku kembali berpaling menatap cahaya kuning itu. Ternyata, cahaya kuning yang bertebaran di langit gelap itu berasal dari lampion. Samar, aku melihat pendar jingga berkilauan pada lampion.

Tidak banyak yang bisa aku lihat di bawah sana. Karena sebagian besar bentangan alam ditutupi oleh kabut tebal.

"Mungkin dia memiliki alasan yang memaksanya tinggal di sini. Dia tampak sedih tadi," suara Delton semakin dekat. "Saat melihatmu," imbuhnya.

Kabut yang membatasi jarak lihat bergerak secara perlahan. Mataku semakin terbuka lebar, saat kabut mulai tersingkap, memperlihatkan pohon-pohon besar yang berfungsi sebagai rumah. Aku melihat jendela kecil dan beberapa pintu terbuka lebar. Bahkan, aku bisa melihat lentera penerang yang menjadi pencahayaan di dalam rumah.

Jembatan kecil yang terletak sekitar tiga ratus meter dari balkon ini, semakin membuatku terkejut dengan Overflow. Tidak pernah aku membayangkan adanya peradaban dan perumahan warga di dimensi gelap ini!

"Apa di Sweven, ada rumah pohon seperti itu?" tanyaku dengan suara takjub. Jembatan menjadi penghubung dari satu rumah pohon ke rumah pohon lainnya. Beberapa orang berjalan di atasnya, membuat jembatan itu berayun pelan.

Rumah pohon itu memberikan efek dunia fantasi, dengan latar langit gelap bercahaya kuning yang dihiasi kabut tipis. Bagiku, Overflow memberikan kesan magis.

Tempat ini begitu pekat oleh sihir. Biasanya sihir dengan pendar gelap bermakna jahat. Keputusasaan, penindasan, ketidakadilan, kekecewaan. Semuanya memang memuat makna negatif. Entah mengapa, Overflow memberikanku sensasi yang berbeda. Seolah, ada cerita di balik kejahatan itu. Ada sudut pandang lain dari segala emosi negatif itu.

"Rumah pohon identik dengan kaum nimfa. Aku tidak tahu di sini seperti apa," jawab Delton. "Makhluk origin di sini merupakan makhluk hitam itu. Namun orang-orang yang kita temui memiliki sihir psikis sepertimu."

Tiba-tiba saja aku terpikir hal lain. "Jika kaum nimfa, kenapa ada kotak elf di rumah pohon yang aku dan Denzel pernah tempati?" Dari sudut mata, aku melihat Delton mengernyitkan keningnya.

"Kotak elf itu digunakan sebagai tanda kepemilikan. Karena hanya kaum nimfa yang bisa membentuk ruang di dalam pohon dengan kekuatan unik mereka. Khususnya para dryad."

Aku tidak terlalu memahami mitologi itu. Yang jelas bagiku, kekuatan sihir dari kaum nimfa biasanya diasosiasikan dengan kekuatan alam.

"Jadi, para elf membeli rumah pada kaum nimfa?"

Delton mengangguk pelan, menjawab pertanyaanku.  "Tapi... mengapa kau bertanya? Apa kau melihat rumah pohon?"

Sebentar...

Aku melihat gambaran rumah dan lentera sangat detail. Seolah aku menggunakan teropong!

Mengedipkan mata beberpa kali, kelip kuning yang bersinar kembali mengisi penglihatanku.

Apa ini bentuk kekuatan Clair? Bahkan sekarang gambaran itu terasa jelas, seolah tidak ada bedanya bagiku!

Sky tiba-tiba muncul di samping Delton. Sepertinya, dia menandai Delton! Kalau tidak, kenapa dia tidak muncul dari arah pintu balkon? Atau di sampingku!

ϲ Ӏ ɑ ղ ժ ҽ Տ Ե í ղ ҽWhere stories live. Discover now