1̸3̸

124 61 140
                                    

🍃

Celah dimensi merupakan ruang yang tercipta di antara dua alam yang berbeda energi. Karena sihir Of bukan sihir origin (sihir tempat asal) Dominic. Saat makhluk itu ingin menggunakan sihir origin dari tubuh Regen, benturan energi dari sihir Of akan membentuk celah dimensi.

Celah dimensi biasanya bertahan paling lama sepuluh detik. Namun dalam waktu sesingkat itu, banyak hal yang bisa terjadi.

Merinding, aku merasakan teror dari sihir gelap itu perlahan merambat ke seluruh jiwaku.

Pendar indigo keluar dari ujung jari Regen, menciptakan gelembung yang melindungi kami dari paparan sihir Of.

Jika Of sialan itu bisa menggunakan kekuatan telekinesis Regen dan membaurkannya dengan sihir origin yang ia miliki, aku asumsikan dia telah memiliki kendali yang cukup tinggi!

Menguasai sihir telekinesis hingga membendung dan melecutkannya seperti senjata bukanlah perkara yang bisa dilakukan oleh bocah ingusan!

Dia sudah pro!

Aku melihat gadis Of itu membelalakkan mata ke sekelilingnya, lalu berpaling, melihat arah tatapan Regen Of. Dia menyipitkan matanya, mencoba fokus melihat keberadaan kami.

Apa dia tidak bisa melihat pendar energi?

Aku kembali menatap Regen Of, mata yang balik menatapku itu sepenuhnya gelap. Sayup, aku mendengar geraman rendah dari makhluk itu.

Merinding ke seluruh jiwa, ia membuatku ingin kabur dari sini.

Sekarang juga!

Energi sihir Regen menyentuh Of itu. Aku menunggu, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Retakan celah dimensi menimbulkan goncangan. Aku kehilangan keseimbangan, hampir saja membentur dinding jika aku tidak cepat-cepat merentangkan tangan untuk menjaga keseimbangan.

Energi Regen berbaur dengan tubuhnya! Menyerap semua yang diberikan. Seperti tarikan magnet, energi itu terus menyedot aliran yang dikeluarkan.

"Regen! Kamu tahu apa yang kamu lakukan?" Regen tidak mengacuhkanku. "Bagaimana jika dia membunuh kita!"

Pendar sihir Regen mulai meredup.

"Regen! Berhenti!" teriak Denzel. "Kamu hanya memberi makhluk sialan itu kekuatan! Kamu tidak bisa membunuhnya!" imbuhnya.

Regen menoleh menatapku, "aku nggak bisa berhenti! Aku hilang kendali!" Suaranya terdengar lemah.

"Sial!" maki Denzel. "Kita harus pergi dari sini!" Dia terdengar panik.

Aku menoleh sesaat ke samping kananku."Ke mana?" ujarku juga ikut panik.

Denzel mengangkat bahunya. "Entahlah. Aku cuman mengandalkan gambaran dalam memori Kakak untuk teleportasi!"

Hufh. Ke mana aku harus pergi!

Ah iya! Aku tahu!

Ke...

Pergi? Kalian selalu pergi!

Suara mental makhluk itu terasa dingin! Meskipun suara bajingan Of itu menggunakan suara Regen, tetap saja membuatku ketakutan! Suara tanpa empati itu terdengar mati!

Aku membuka mata. Kembali menatap mata congkak itu dengan kebencian di hatiku.

Meskipun dia terlihat menakutkan, lalu dia pikir bisa mempermainkanku lagi?

Tapi waktu mereka hampir habis. "Celahnya mulai retak," gumamku. Aku bisa melihat pendar rona abu-abu perlahan menghilang. Seperti ditarik, kembali pada rona alami dari lorong kelasku. Saat lorong kembali berwarna, suara-suara riuh mulai terdengar. Aktivitas di lorong kelas kembali hidup.

ϲ Ӏ ɑ ղ ժ ҽ Տ Ե í ղ ҽWhere stories live. Discover now