5

50.9K 6.1K 61
                                    


Setelah rasa kesal itu muncul jangan sampai mulut ini menyakitimu.

______________________________

VOTE DULU kuy!!.

___________



Bagas melemparkan tasnya asal di sofa lalu duduk bersandar menatap langit-langit rumah. Tiba-tiba terlintas akan ingatan dimana ia dicegat oleh Ara di gerbang sekolah, apa benar Ara sedang mencari sebuah pelarian. Jika iya tak heran bahwa Ara mendekatinya, secara ia dan Galang memang bisa dibilang mirip.

"tapi nggak harus sama adek kelas jugakan?"

"haaah!"

Bagas membuang napas kuat, maratapi nasibnya yang dijadikan pelarian oleh Ara. Ya meski Ara sudah berkata tidak tapi jiwa narsis Bagas berkata iya.

Walaupun Bagas masih kelas 10 namun ia sering disanding-sandingkan dengan para kakak kelas idaman di sekolahannya, hal inilah yang menjadikan Bagas besar kepala.

____

Ara sedang memainkan ponselnya sambil tengkurap di atas kasur, sesekali ia tertawa sambil berguling-guling ke kanan ke kiri lalu kembali ke tempat semula.

Memang usaha tidak pernah menghianati hasil, terbukti dengan Ara yang sudah capek-capek berdiri di samping gerbang namun setara dengan ia yang mendapatkan nomor telephone dari beberapa murid yang ia cegat.

Sekarang Ara tengah sibuk membalas satu persatu pesan yang masuk di HP, tidak banyak kok hanya empat orang saja yang berhasil lolos eliminasi tahap pertama.

Nanti Ara akan cari lagi supaya stoknya banyak.

Jio

Lo nggak lagi sakitkan?

Enggak
Kenapa emang?

Loh
Bukannya sayap kamu habis dipotong ya?
Emangnya nggak sakit?

Lo kira gue peri apa!

Iya
Mimi peri tapi
Wkwkwkwk

"i"kan

A
B
C
D
E

Nggak usah ngespam

F
G
H

Ada apa Ara?

I
Love you
Wiil you merry me?

Gak mau tau
Lo harus tanggung jawab!
Gue baper

Demi kakakanda adinda
akan bertanggung jawab
Tunggu adinda kakandaku.

Awas lo kalau sampe ngilang.

Nggak
Aku nggak bakal ngilang
Percayalah jika aku menghilang
Itu berarti matamu buta
Yang tak bisa melihatku berdiri di belakang.

"aaaa indahnya dunia novelku" Ara kembali beguling guling sambil mendekap telephone genggamnya.

Braak

Transmigrasi Antagonis (Ara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang