36

8.1K 986 44
                                    

Follow

________



"Kak" panggil Gio.

Ara menghela napas dengan kuat, Nisa terlalu konyol untuk dirinya.

"Sini,gue tadi habis masak" ucap Ara sambil menggandeng tangan Gio masuk ke dalam rumah.

Gio yang digandeng tangannya oleh Ara, senang bukan main. Ia senantiasa dituntun oleh Ara dan di dudukkan di meja makan.

"Pudding mau?"

Gio mengangguk dengan antusias.

Arga menatap pria yang tengah menatap ke dalam rumah, mereka ditinggalkan begitu saja oleh Ara di depan pintu. Harus Arga pungut tidak ya?.

"Kalian ikut masuk juga ayo" ajak Mikaila yang mencoba untuk mencari kesempatan.

Ara menyerahkan satu piring kecil yang berisi puding ungu kepada Gio.

"Dimakan" Ara duduk di samping Gio.

"Ganteng, mau buah nggak?" Tanya Anjani pada Gio yang ada di seberangnya.

"Gak, lo pergi main sana hus jangan ganggu gue" usir Ara.

Padahal kan yang duduk di sini Anjani duluan "di ruang tamu ada banyak, Lo kesana aja" sambung Ara.

Anjani langsung bergegas membersihkan sampah miliknya dan membawa potongan buah yang baru ia potong itu ke ruang tamu.

"Enak"

Ara melirik ke arah Gio yang tengah mencicipi puding ungu itu.

"Ya jelas, itu pudding instan gue tinggal rebus air doang"

Gio menghabiskan sisa puding ungu itu.

"Gimana si satria?" Tanya Ara.

"Ngapain kakak tanya si Satria? Dia udah punya pacar" sewot Gio.

"Terus lo pada ngapain kesini?"

"Gio kangen Ara,pengen ketemu" ucap Gio lalu menyeret kursinya untuk lebih dekat dengan Ara.

"Gio kangen, kenapa kakak nggak main ke markas lagi? Gio setiap hari nungguin kakak disana tapi kenapa kakak nggak dateng" Gio memeluk Ara sambil mencurahkan isi hatinya.

"Maaf"

"Kalau Gio kangen Gio boleh main kesini nggak?"

"Boleh".

Hem..?

Bukan,bukan Ara yang menjawabnya. Suara itu terdengar dari belakang punggung Ara.

"Mama?" Panggil Ara.

Gio tetap memeluk Ara tak mau melepaskannya "beneran boleh tante? tante nggak marahkan kalau Gio setiap hari main kesini?" karena posisinya yang sekarang, Gio bisa bertatap muka dengan ibunya Ara.

"Boleh, kan kamu pacarnya anak tante"

Ara buru-buru melepaskan pelukan Gio "bukan ma, dia bukan pacar adek"

"Oh,berarti masih calon ya, gak papa sering sering aja Gio kesini ya"

"Bukan ma,itu kasihan anak orang mama fitnah gitu"

_____

Ara muncul dari dapur dengan menggandeng tangan Gio. Karena kursi sofa hampir penuh, Ara menyuruh Gio untuk duduk di sebelah Bregas sedangkan ia duduk lesehan di bawah.

Ara langsung meletakkan kepalanya di meja, karena sebagian energinya sudah terkuras waktu ia di dapur.

"Jadi pacar lo yang mana?" tanya Alex dengan nada dingin.

Transmigrasi Antagonis (Ara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang