40

8.9K 560 38
                                    

Zidan memeriksa setiap anggotanya yang terluka, ia mengabsen dalam hati satu demi satu untuk memastikan anggotanya lengkap tanpa ada yang menghilang. Markas ini memiliki banyak jenis obat luar maupun obat dalam, ya kalian taukan alasannya.

Sedangkan Ara duduk di tangga untuk mengamati kegiatan bromance yang sangat menarik "habis keprok-keprok'an sekarang main dokter-dokter'an" para anggota Eagle tengah mengobati satu sama lain dengan telaten "gue sebagai presdir cukup memantau wuahaha" katanya dengan malas.

Drap.drap.Brak...

"SATRIA MANA!!" teriak Aurel yang baru memasuki Markas dengan bruntal.

Gebrakan itu jelas mengagetkan mereka yang tengah mengobati pasien gadungan. Mereka hanya melirik sekilas lalu melanjutkan kegiatannya lagi 'bucin' batin mereka.

"Aurel" panggil Satria lalu bergegas menghampiri sang pacar dengan tergesa "kenapa kesini?".

"Kamu masih nafaskan?masih hidup!" tanya Aurel dengan panik.

"Masih"

"Gak koma?gak cidera parah?"

Satria menggeleng "enggak"

"Huh,syukur kalau gitu" ucap Aurel dengan perasaan lega "MAK LAMPIIR!!"

"oh yes dengan saya di sini" ucap Ara sambil mengangkat sebelah tangannya.

Zidan terkekeh pelan melihat kelakuan sang pacar yang sangat santai tanpa beban.

"Itu pesanan saya?kopi item sama roti" Ara menunjuk totebag yang ada di tangan Aurel.

"Hot americano and rainbow cake" jawab Aurel dengan sinis.

"Ya benar,sama barang pesanan saya tidak lupankan?"

Aurel menggangguk dengan paksa.

"Sip, bawa kesini"

"BRENGSEK LO RA!"

_________________________

Ara mendapat tamu bulanan jadi ia pergi ke kamar mandi yang ada di lantai dua,setelah dari kamar mandi ia membawa makanannya ke pohon anggur  yang ada di atap. Walaupun cuaca agak panas, karena ia duduk di bawah pohon anggur suasananya jadi sejuk.

"Udah berbuah aja ni pohon"

Ia memakan roti dari Aurel dengan menikmati pemandangan dari atas, yah walaupun hanya terlihat gedung-gedung dan beberapa pohon tapi ia yakin pemandangan waktu malam hari lebih bagus.

______

Dalam tauran tadi, ada beberapa anggota yang memiliki luka cukup parah hingga sebagian dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bisma mendapatkan pukulan dikepala hingga harus di cek lebih teliti.Gio mendapatkan luka tusuk di lengan kiri yang cukup dalam, sepertinya luka itu harus dijahit. Sedangkan Satria, tangan kanannya terkilir namun ia di paksa oleh Aurel untuk pergi ke rumah sakit karena takut kalau ada tulang yang patah.

"Biar gue aja, gue tadi bawa mobil" ucap Kenzo yang berniat untuk mengantarkan teman-temannya yang harus pergi ke rumah sakit.

"Lo ajak si Dion biar bantu lo bawa si Bisma" saran Bregas demi keselamatan bersama.

"Pake" Zidan memasukkan kartu di saku baju Kenzo.

"Kalau gitu gue langsung anter mereka" pamit Kenzo lalu menuju kedalam mobilnya bersama para calon pasien dokter.

Kenzo membawa mobilnya dengan hati-hati hingga ia pergi dari markas "lain kali gak usah kasih tau anak-anak" ucap Zidan.

"Lo tau gue zi,kalau mereka gak kroyokan gue juga gak bakal kasih tau anak-anak" ucap Bregas sambil menepuk bahu Zidan.

____

Kriet..

Brak.

Tap.
Tap.
Tap.

Bruk.

"Rel kereta, gue lagi bad mood jadi gue saranin jangan ngusik gue" ucap  Ara sambil menikmati kue yang tadi dibawakan oleh Aurel.

"Gue cewek,gue juga tau bentukan orang PMS kaya gimana" ucap Aurel. Setelah memastikan bahwa Satria baik-baik saja ia memilih untuk menemani temannya yang sedang PMS. Karena jika sedang PMS, temanya itu menjadi aneh.

"Rel,main kerumah gue yok"

"Ogah"

"Gue punya rumah rahasia yang lo gak tau huuu gue ajak orang lain aja"

"Halu" ucap Aurel lalu mencuri hot americano milik Ara.

"Di bilangin ngeyel,gue bakal pastiin kalau gue bakal pulang ke sana. Nanti kalau gue pergi jangan dicari" ucap Ara sambil menatap langit yang terik.

"Lo mau mati?" Tanya Aurel karena Ara terlalu lama menatap langit yang menyilaukan mata.

"Gue cuma ngomong apa yang lagi gue pikirin, dan gue bilang pergi bukan mati"

"Kalau lo pamit gue gak bakal nyari lo" setidaknya jika Ara benar pamit padanya, ia tak akan membiarkan temanya pergi ke tempat dimana ia tak bisa menjangkaunya.

"Tahan gue lah goblok, temen macam apa lo"

"Tai lu, asalkan lo seneng udah cukup buat gue ra, mau bentukan lo kaya monyet kalau lo suka ya terserah"

"Masih cantikan juga gue dari pada monyet"

"Mau banget disamain sama monyet"

_____

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Antagonis (Ara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang