#02 : Izin dan Restu

11.1K 422 5
                                    

◃───────────▹

"Mikay!" Teriakan cempreng dari cewek berambut panjang itu mengundang perhatian dua remaja yang asik memakan bakso di kantin belakang sekolah.

"Manggil apa lo tadi?" sewot Rayan.

Nashita, cewek yang memiliki postur tubuh lebih tinggi dari Kayla dan merupakan teman lengket Kayla di sini itu mendengus sebal melihat keberadaan Rayan.

"Mikay," jawab Shita seadanya.

Rayan memutar bola matanya lalu menyuapkan sepotong bakso pada mulutnya. "Gue 'kan udah bilang, gak boleh ada yang manggil Mikay."

Shita tak peduli dan lebih memilih menenggak mineral yang ada di meja.

"Denger nggak lo?" Rayan tidak terima pacarnya dipanggil dengan sebutan yang hanya khusus untuknya.

"Denger yaelah. Apa masalahnya sih? Nama Kayla 'kan emang Mikayla, yang manggil Mikay bukan gue doang lagian," dumel Shita setelah selesai minum.

Rayan menghentikan pergerakannya. "Siapa lagi yang berani manggil cewek gue Mikay?"

"Tuh si Farhat."

Brak.

Botol saus yang dipegang Rayan dilempar ke meja begitu saja, hingga sedikit berceceran dan mengenai baju Shita.

"Rayan lo apa-apaan sih?!"

Kayla yang asik memainkan ponsel mulai terganggu sejak temannya menyebutkan nama Farhat ditambah teriakan Shita barusan.

"Kalian diem deh, ish." Kayla geram.

"Pacar lo tuh kurang ajar! Baju gue jadi kotor, aaaa..."

"Dih, salah lo yang-"

"Ay diem! Lo juga Shita, udah tau ini cowok kalo denger nama si Farhat sensitif kayak pantat bayi. Masih aja lo sebut-sebut," omel Kayla.

"Kok jadi belain si anak curut itu?!" protes Rayan.

"Belain dari mananya? Jelas-jelas lo 'kan emang gitu kalo denger nama dia." Tatapan Kayla menajam. "Udah ah, males gue."

Kayla menggeletakan ponsel Rayan yang menampilkan sebuah arena permainan itu ke atas meja.

"Yaudah sin—" Rayan hendak mengambil ponselnya, namun tangan Kayla lebih dulu mencegahnya. "Gak ada game buat lo!"

"Ya Allah Kay, itu nge-rank loh sayang. Kalo gak dimainin nanti AFK!"

"Ya bodo amat."

"Nanti ranknya turun!"

"Lebih mentingin game apa gue?"

Rayan menghela nafas. Menarik kepala Kayla untuk disenderkan ke bahunya. "Maaf, udah ya jangan marah-marah lagi," ucap Rayan halus.

Shita yang diam merasa menjadi nyamuk. "Gue disini bukan buat nonton kalian uwu ya!"

"Suruh siapa lo ke sini?" Rayan melirik Shita sinis lalu menghela nafas lega saat melihat ponselnya yang sudah mendapat peringatan AFK itu kembali diambil Kayla dan dimainkan olehnya.

"Kata Bu Sri Kayla disuruh bantuin ke ruang BK."

"Gak usah, biarin aja."

Bukan Kayla yang menjawab, tapi Rayan. Karena Kayla sedang fokus dengan game di sandarannya, Rayan jadi tidak tega untuk menyuruh Kayla pergi. Apalagi mood ceweknya ini sedang tidak stabil.

"Nanti gue yang kena omel," geram Shita.

"Bilangin aja, gue yang larang."

"Bener ya? Awas aja, gue gak mau diamuk sama Bu Sri."

Bucin Berandal Where stories live. Discover now