#24 : With Rayan

2.3K 147 2
                                    

◃───────────▹

Hari Sabtu berlalu, Minggu pun kembali tiba. Kayla yang biasanya malas-malasan atau menunggu jemputan Rayan kini sudah siap dengan pakaian santainya. Seminggu lagi ia akan menghadapi ujian, alangkah baiknya sekarang Kayla menghabiskan waktunya.

Kemarin ia seharian di sekolah membantu persiapan sidang pleno yang akan di gelar besok Senin. Kayla harusnya mempersiapkan diri untuk ikut debat dengan anggota MPK, tapi ia santai saja. Ada Kara di belakang punggungnya yang siap menjeplak kapan saja.

Setelah mengenakan sepatu kets, Kayla menuruni anak tangga tanpa teriak memanggil mama seperti biasanya. Karena hari ini, mama Ais sudah ada jadwal bersama teman-temannya.

Kayla yang tidak ingin kalah pun segera menyusun rencana untuk hari ini. Dan tujuan pertama adalah; apartemen Rayan.

Kayla yakin pacarnya itu pasti belum bangun, apalagi semalam adalah malam Minggu dan mereka tidak keluar seperti biasanya. Kayla menduga pasti tadi malam Rayan nongkrong sampai dini hari.

"Duh, andai aja gue dikasih motor," gerutunya saat sinar matahari pagi mengenai pipinya. Kayla baru saja menutup gerbang rumahnya, menunggu taksi online menjemput.

Kata mahal seolah hilang dalam benaknya, yang ada di pikirannya bagaimana ia sampai cepat ke apartemen Rayan.

"Papa juga kenapa gak ngasih izin anaknya naik kendaraan sendiri sih. Padahal udah punya KTP," lanjutnya.

Tak selang lama, mobil hitam berhenti di hadapannya. Sebelum Kayla naik, supir bertanya lebih dulu apakah ia yang bernama Mikayla Anatasya atau bukan.

"Duh Pak-Pak, saya juga gak bakal naik kalo gak ngerasa pesan. Emangnya saya rela aja gitu naik ke mobil penculik?" jawabnya bertanya kembali.

Supir itu menggeleng seraya terkekeh.

Kayla segera naik dan kembali menyebutkan alamat yang di tuju. Selama perjalanan Kayla sibuk berbalas pesan dengan Karina, karena tujuannya yang kedua adalah pergi berempat seperti Minggu lalu. Tapi sayang, Karin hari ini ada pemotretan dan tidak bisa ikut.

Menghembuskan nafas, Kayla berpikir untuk merubah rencananya hari ini.

"Non, udah sampai."

Kayla tersadar lalu mengangguk dan membayarnya. Rencananya yang ingin piknik kecil-kecillan di tempat wisata alam sirna saat notifikasi dari Karin kembali muncul.

Karin :

Gue di anter Bayu, tapi abis ini dia mau ke rumah bokap nya.

Menghembuskan nafas, Kayla mungkin akan menghabiskan waktu dengan Rayan saja atau mungkin dengan Shita? Ah ayolah, Kayla sedang sangat ingin jalan-jalan.

Tak lama, lift yang ia naiki sampai di lantai yang ditempati apartemen Rayan. Kayla keluar sembari memasukan ponselnya dan masuk ke dalam apartemen setelah memasukan pin apartemen tersebut.

Tenang, ini atas perintah Rayan. Jika sudah sampai, langsung saja masuk. Begitu perintahnya.

"Ay? Dimana lo?"

"Kalo masuk tuh salam cinta," sahut Rayan datang dari belakang punggung Kayla.

Gadis itu menoleh. "Ngagetin, untung gak jantungan."

Bucin Berandal Where stories live. Discover now