#25 : With Rayan 2

2.1K 142 4
                                    

◃───────────▹


Setelah menyelesaikan beberapa tugas milik Rayan, akhirnya keduanya sepakat keluar dari apartemen dan menyinggahi taman kota. Katanya Rayan ingin mencoba makanan-makanan yang ada di sana.

Kayla yang ingin jalan-jalan mengikut saja kemanapun, kali ini bibirnya tidak meminta ingin dibawa kemana seperti biasanya. Biarlah sekarang Rayan yang memutuskan.

"Abis ini mau kemana?" tanya Rayan lalu menyuapkan mie ayam di sumpitnya.

Kayla mendongak. "Terserah lo."

Rayan mengangguk. "Kalo ke pantai, gimana?"

"Lo yakin?" Kayla bertanya seraya menaikan alisnya. "Biasanya kalo di ajak ke pantai gak pernah mau," sambungnya.

Ah tidak, lebih tepatnya Rayan selalu menolak pergi ke tempat-tempat yang sering dijadikan tempat berlibur dengan keluarga. Lalu sekarang?

Mengangguk lagi, Rayan menjawab, "yakin lah kenapa nggak? Nanti balik dulu ke apart, ambil baju ganti takut nanti basah."

"Iya." Kayla kembali melanjutkan makannya sesekali melirik Rayan. Sampai pada makanan keduanya habis, tangan Rayan terulur mengusap ujung bibir Kayla.

"Kalo abis makan tuh di usap bibirnya pakek tisu, biar gak celomot gini," tutur Rayan.

Kayla memutar bola mata malas, namun tak urung menuruti ucapan Rayan. "Kayak mama deh lo."

"Ya emang harus gitu. Apalagi lo cewek-"

"Terus kenapa? Lo ilfeel?"

"Dih soudzon. Dari tadi sewot mulu perasaan, PMS lo 'kan udah selesai." Dengan jahil Rayan melempar tissue bekasnya pada Kayla hingga membuat gadis itu menggeram kesal.

"Gak mungkin gue ilfeel sama lo. Foto lo lagi ngupil aja gue jadiin wallpaper," tambahnya tanpa beban.

"Rayan ih jorok! Ayo ah katanya mau ke pantai." Kayla berdiri dari duduknya, menghampiri tukang dagang untuk menanyakan jumlah harganya. Tentu saja tugas yang membayar adalah Rayan.

"Mau beli apalagi?"

Kayla menggeleng dengan sedikit menenggak untuk menatap Rayan yang menggunakan topi di kepalanya. Tangan kirinya menjinjing sekantung keresek berisi kinder joy yang sempat di beli saat belanja kebutuhan Rayan.

Jangan mengatakan Kayla kekanak-kanakkan.
Jujur, bagi Kayla membeli kinder joy itu sebuah kebahagiaan, sebab pada saat membukanya Kayla akan merasakan penasaran dan merasakan senang tatkala mainan yang di dapat begitu menggemaskan.

Rayan tak pernah melarang apapun yang dibeli Kayla, jadi Kayla juga merasa tidak masalah membelinya.

Sebelum menyebrangi, Rayan menarik Kayla ke salah satu stand makanan yang menjual condorg. Kayla pikir-pikir, hari ini mereka seperti wisata kuliner karena yang dilakukan hari ini hanya makan dan makan. Jika sekarang Rayan membelinya, berarti ini adalah makanan ke-5 macam yang di coba.

"Mau nggak?"

Kayla melotot. Mengipasi wajahnya yang memerah karena tersorot sinar matahari sore. "Lo gila? Gue bisa gemuk kalo makan terus," cerocos Kayla.

Bucin Berandal Where stories live. Discover now