#28 : Beruntung

1.8K 146 5
                                    

Jangan lupa follow gadiskuningan, komen dan vote yaa💐

◃───────────▹


Rayan melirik jam di layar ponselnya seraya berdecak, sudah jam setengah enam sore tapi Kayla belum juga mengabarinya untuk menjemput. Ia mulai cemas. Apakah Kayla sudah pulang, atau belum?

Jarinya mulai mengotak-atik ponselnya berniat menghubungi nomor Kayla, namun yang terdengar hanyalah suara operator.

Tak berhenti di sana, Rayan menoleh ke arah Ciko. "Ko, lo ada kontaknya si Shita 'kan?"

Ciko yang tengah asik bermain gitar hanya mengangguk tanpa berkata.

"Pinjem hp lo."

Sudah diceritakan sebelumnya bukan? Jika Rayan tidak menyimpan kontak Shita. Inilah alasannya, karena saat butuh bicara dengan cewek cempreng itu, ponsel Ciko ataupun Fildan lah jalannya. Maka dari itu, ketika ponselnya tertukar dengan Kayla, pacarnya itu akan sulit menghubungi Shita selain di instagram.

"Shita, Nashita 'kan?" Ciko melempar ponselnya yang kemudian di tangkap dengan lihai oleh Rayan.

"Shita mana lagi?"

"Barangkali lo nyari si Arshita," celetuk Fildan di sambut tawa oleh teman-teman Rayan kecuali Ciko dan Bayu yang sibuk mengatur kunci gitar.

"Anjing, ngapain juga nyari si abu!" seru Rayan tidak terima.

"Jangan gitulah, nanti jadi istri." Fildan semakin terkekeh, membayangkan gadis yang dimaksudnya itu bersampingan dengan Rayan.

Bukan maksud Fildan menghina, tapi Arshita memang sesekali menjadi bahan perbincangan di kalangan anak cewek. Penyebabnya karena wajah Arshita dilapisi bedak atau apapun itu yang tidak sedikit hingga ketika kepanasan terlihat abu.

"Iya Bang. Kata bunda gue, jangan ngatain orang nanti tau-tau jadi suami atau istri." Andre menyahut.

Rayan mendengar itu malah bergidik. "Ya udah kalo gitu, Arshita gak jelek! Kayla jelek, Kayla bau, Kayla burik. Bismillah jadi istri," celotehnya masih dengan mata tertuju pada ponsel Ciko.

"Dih si anjir!"

"Kenapa lo iri?" Rayan terdengar menantang."Lo namain kontaknya apa sih, Ko? Gak ada," sambungnya dengan kening sedikit mengerut.

Ciko menoleh. "Toa butut." (Jelek)

"Besok jadi istri," gurau Bayu tanpa ekspresi di wajahnya.

"Ih ogah."

Rayan tak menanggapi godaan teman-temannya, fokusnya hanya tertuju pada layar. "Halo?"

"Kayla ada?" tanya Rayan to the point. "Kapam baliknya anjing, udah sore! Betah banget lo pada di sekolah."

Barulah Andre dan Fildan paham kenapa Rayan dari tadi terlihat diam, ternyata mencemaskan pacarnya yang belum pulang. Andre kira Kayla sudah pulang karena saat nongki tadi Rayan terlihat santai, begitupun saat sudah di apartemennya. Kecuali sekarang, mimik wajah khawatirnya begitu kentara.

Ya, setelah teman-temannya tahu Rayan memiliki apartemen, mereka jadi sering berkunjung kesini. Entah untuk minta makan, tidur, Wi-Fi ataupun bermain play station. Seperti saat ini.

Bara dan Romi, bermain PS, Andre dan Fildan numpang Wi-Fi sedangkan Bara dan Bayu memainkan gitar Rayan.

"Awas aja sampe jam 6 belum balik. Jangan mentang-mentang mama gak ada di rumah lo bebas, masih ada gue," dumel Rayan lagi. Fildan tebak Rayan bicara dengan Kayla. Kentara dari nada bicaranya yang berbeda.

Bucin Berandal Where stories live. Discover now