#27 : Bucin

2.3K 130 6
                                    

Jujur, ini part tergaring. Udah singkat, garing lagi😔

◃───────────▹

"Nemenin lo."

Kayla memukul pelan bahu pacarnya. "Mana bisa gitu, lo harus ikut pelajaran, baru aja selesai skors masa udah bolos lagi?"

Rayan berdecak kecil, mengambil cup minumannya dan menghabiskannya. "Iya, abis ini ke kelas."

"Sejarah, yakin?" sahut Bayu, meragukan ucapan Rayan.

"Emang sekarang sejarah?"

Bayu mengangguk sebagai jawaban.

"WOI KAYLA?! Anak rese lo anjir, di cariin kemana-mana ternyata diem di sini." Suara Shita yang cempreng membelah obrolan di meja tersebut.

"Ini apalagi? Mcd, Starbucks? Lo bener-bener-"

"Apaan sih, ini di kasih Rayan." Kayla lebih dulu menyela Kara yang seenaknya langsung menyomot ayam milik Kayla.

"Punya pacar gue," sahut Rayan saat Kara hendak mengangkat satu paham ayam. "Udah biarin aja," timpal Kayla.

"Gue beli jauh-jauh buat lo, bukan di bagiin." Rayan menatap malas pacarnya.

"Bucin idih," cibir Shita dan Kara.

"Emang Kayla bisa makan daging?"

Pertanyaan dari Shita membuat Kayla mendelik. Iya tau, ia memang baru suka makan ayam saat sudah SMA. Makanya ketika makan daging tak habis, bukan mubadzir hanya saja ia tidak bisa memakannya dengan benar.

"Bisa, 'kan ada gue," jawab Rayan seraya menyeret box makanan milik Kayla.

"Hah, gimana-gimana?"

Ciko yang baru selesai jajan menyuruh Kara diam dan mengisyaratkan untuk perhatikan Rayan saja.

Tak lama kemudian, pertanyaan Kara terjawab sendiri saat Rayan mencubiti dagingnya sampai tersisa tulangnya.

"Makan cepet, simpen hp nya," titahnya.

Kayla menggumam singkat.

Kara melongo menyadari tindakan Rayan yang bisa dibilang act of service itu. Sementara yang lain, hanya memperhatikan sesekali berdecak iri pada keduanya dan akhirnya mereka mulai sibuk dengan pikiran dan gadget masing-masing.

"Makan, buruan. Belum sarapan 'kan?"

"Iya nanti."

Rayan memutar bola matanya. "Lo mangap, terus makan, gak usah komen."

Kayla lagi-lagi hanya menggumam.

Tanpa memperdulikan sekitar lagi, Rayan menghuapkan nasi beserta dagingnya pada Kayla yang menurut saja. Gadis itu hanya membuka mulutnya tanpa mengucapkan sepatah kata.

Kara semakin melongo. "Pantesan lo tadi dikatain si Rena."

Kayla menaikan sebelah matanya. Tak paham dengan perkataan Kara dengan mulut masih mengunyah. Sebelum menerima suapan kedua, Kayla lebih dulu bertanya, "maksud lo yang tadi?"

"Yang tadi apa? Lo di julidin lagi?" seloroh Rayan.

Shita yang menikmati minuman jus, melepaskan pipet dari mulutnya kemudian menyahut, "Em- Lo gak tau? Tadi pas rapat dia ribut sama anggota sekbid lain."

"Diem deh ah, gak usah bahas ck," decak Kayla.

"Apa? Gue pengen tau."

Kayla menggeleng. "Gwak uswah."

Bucin Berandal Where stories live. Discover now