[2] Beruntung

711 158 7
                                    

"Dunia akan tetap berjalan, meskipun dirimu sedang tidak baik-baik saja. Jadi, pilihannya hanya dua, berhenti atau bertahan?"

—Anonim—

•Happy reading•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading



Ketika aku kehilangan diriku

Sore ini hujan dan aku sedang kehilangan diriku. Aku benci diriku kali ini. Ah, tidak, bukan kali ini saja. Aku benci setiap kali topengku terlepas, aku pikir aku terlalu pandai memakai topeng dan membuat semua orang berpikir bahwa aku hebat, bahwa aku kuat. Aku benci diriku, karena aku membodohi banyak orang. Kenapa aku bisa tertawa, tersenyum dengan begitu ceria padahal nyatanya ada banyak hal yang aku sembunyikan?

Aku menatap jalanan dari kaca di sampingku. Aku bisa melihat di luar masih ramai kendaraan yang berlalu lalang di bawah guyuran hujan. Dan tiba-tiba terbesit di kepalaku. Apa yang akan terjadi jika aku berdiri di tengah jalanan basah itu dan membiarkan sebuah truk menabrakku?

Apa aku akan langsung mati?

Apa aku hanya akan terluka?

[Hilang/4:56 PM]

"Huh!"

Helaan napas berat keluar dari mulut seorang gadis berambut pendek yang sedang duduk sendirian di sebuah kafe. Manik mata cokelat yang tadi terfokus pada jalanan di seberang kafe beralih menatap arloji di tangannya. Sepertinya gadis itu sedang menunggu seseorang, tetapi yang dia tunggu belum juga terlihat.

"Sepuluh men—."

"Sepuluh menit kurang dua puluh detik!" sahut seorang laki-laki yang tiba-tiba datang dan langsung mendaratkan pantatnya di kursi yang ada di depan Griz. Laki-laki itu tersenyum menujukkan deretan gigi putihnya. "Maaf, Griz," katanya merasa bersalah, karena telah membuat gadis di depannya menunggu.

"Gak pa-pa, Ka," jawab Griz.

"Tadi sebenernya aku lagi ada rapat sama anak-anak organisasi di kafe deket kampus. Terus juga hujannya sempet deres. Aku nunggu hujannya agak reda dulu baru ke sini. Jadinya telat, deh," jelas laki-laki bernama panjang Kanezka Mavendra Prabeswara. Laki-laki yang akrab dipanggil Kanezka itu berusaha memberikan alasan kenapa dia terlambat datang.

"Kok gak ngasih tahu kalau kamu ada rapat? Rapatnya udah selesai?"

"Belum. Aku izin tadi," jawab Kanezka sambil melepaskan jaket berwarna cokelat tua yang dia pakai. "Aku udah keburu khawatir, soalnya kamu tiba-tiba telepon terus minta ketemu," lanjutnya. Kanezka memang tak pernah bisa untuk tidak mengkhawatirkan Griz. Dia pasti akan selalu datang jika Griz membutuhkannya.

"Maaf, ya. Aku jadi ganggu kamu," ucap Griz merasa tak enak, karena ternyata dia telah mengganggu kegiatan Kanezka. Jika Kanezka memberitahunya Griz tidak akan menyuruh Kanezka datang.

GRIZELLA (TERBIT)Where stories live. Discover now