[21] Deep Talk

198 71 2
                                    

"Kejujuran itu kunci dalam semua hubungan. Salah satunya hubungan kita sama diri kita sendiri."

—Anonim—

•Happy Reading•



Siang dan malam terus berputar sampai tak terasa satu minggu sudah berlalu. Beberapa orang mungkin merasa hari berjalan semakin cepat, 24 jam hanya terasa begitu singkat sampai ada yang protes bisakan sehari tidak hanya 24 jam?

Nyatanya terkadang memang seperti itu. Baru mata melihat sang mentari tiba-tiba sudah kembali melihat sang rembulan. Bagi mereka yang menghabiskan separuh waktunya di dalam ruangan yang berada di lantai paling atas sebuah gedung, malam memang terasa begitu singkat.

Namun, sepertinya hal itu berbanding terbalik dengan mereka yang memiliki trauma. Malam justru terasa begitu panjang dan dingin. Bahkan beberapa di antara mereka ingin malam itu tidak ada, karena jika malam datang mereka seperti berada di tengah hutan gelap di mana banyak hewan-hewan buas kelaparan yang kapan saja bisa menerkam dan menjadikan mereka sebagai santapan.

Griz menjadi salah satu orang yang menginginkan malam tidak ada. Sudah pasti tahu apa alasannya. Tapi malam itu sedikit beruntung, karena Griz tak sendirian. Ada Kyra yang menemaninya di rumah. Kyra menginap, karena besok adalah hari Minggu.

Terlihat wajah dua gadis manis itu sudah tertutup sempurna dengan masker wajah berwarna hitam. "Jangan tunjukin video lucu. Lo tahu gue orangnya receh," pinta Kyra dengan mulut yang tak terbuka lebar, karena tak mau maskernya rusak. Griz mengangguk menyetujui, karena dia pun tak mau maskernya rusak. Lalu keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing sambil menunggu masker mereka kering.

Tok ... tok ... tok ...

Sampai terdengar suara ketukkan pintu kamar Griz. Kyra yang berada di tepi kasur langsung berdiri untuk membuka pintu.

Ceklek!

"AAA! HANTU!"

"AAA!" Kyra yang diteriaki hantu ikut menjerit terkejut sampai hampir terlempar ke belakang. Griz yang tadinya duduk manis di atas kasur pun ikut terkejut.

Sementara Kanezka yang baru saja sampai di rumah Griz dan baru saja duduk di sofa juga dibuat terkejut, karena teriakan Arghi. Khawatir terjadi sesuatu dengan Arghi, Kanezka berlari naik untuk menyusul.

"Astaghfirullah!" Kanezka kembali terkejut ketika dia melihat ada dua orang berdiri di ambang pintu kamar dengan wajah hitam. Griz dan Kyra saling menatap. Heran, kenapa dua laki-laki itu sangat terkejut?

Kanezka merangkul bahu Arghi yang tampak menutup kedua matanya dengan tangan. "Itu Kak Griz sama Kak Kyra, Ghi," ucap Kanezka memberitahu. Arghi sedikit melebarkan sela jarinya untuk memastikan apakah itu benar Griz dan Kyra. Ketika dilihat memang benar.

"Ngagetin tahu," protes Arghi.

"Ya, maaf. Kak Kyra juga kaget," jawab Kyra.

"Kalian ini ada-ada aja," tambah Kanezka.

"Loh, Kak, ngapain ke sini?" Kyra baru sadar kalau kakaknya datang.

"Hapus dulu, deh, maskernya," suruh Kanezka. Berhubung maskernya sudah retak, Kyra dan Griz memutuskan untuk menghapusnya. Gagal sudah acara bersantai mereka malam itu.

GRIZELLA (TERBIT)Where stories live. Discover now