[13] Kali Ini Dia Tidak Ada

252 107 6
                                    

"Lebih baik memang tidak usah menaruh harapan apa pun pada manusia, karena terkadang yang sudah berjanji untuk selalu ada saja bisa tiba-tiba lupa."

—Grizella Rahdian Anggraeni—

—Grizella Rahdian Anggraeni—

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

•Happy Reading•



Griz duduk di tepi tempat tidur Arghi dengan tangan mengusap lembut kepala Arghi. Mungkin, karena lelah Arghi sudah berjalan-jalan di alam mimpinya, meskipun jam baru menunjukkan pukul enam.

Cup.

Sebagai ucapan selamat malam Griz mencium kening Arghi, kemudian gadis itu beranjak menuju kamarnya. Sampai di kamar, Griz duduk di depan meja belajar. Terlihat gadis itu menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. Ada raut wajah penyesalan mengingat tadi dia kehilangan kontrol di depan Arghi. Beruntung Griz tak melukai Arghi.

Tangan kanan Griz menarik laci meja belajarnya, mencari kotak P3K yang selalu dia simpan di sana. Ditemani kesunyian malam itu, Griz mengobati lukanya sendiri. Tak ada raut wajah meringis perih atau kesakitan ketika dirinya menuangkan obat merah tepat di lukanya. Rasanya sudah mati rasa, luka di tangannya tak sebanding dengan amarah dan kekesalannya pada Rusmawa.

Griz tak habis pikir, bagaimana bisa ada orang yang tega berniat memisahkan kakak adik setelah keduanya belum lama kehilangan ayah dan ibu? Di mana hati dan perasaan wanita tua itu? Apakah dia pikir jika dia membawa Arghi semua akan baik-baik saja? Yang ada pasti akan muncul berita, seorang gadis berusia 17 tahun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, karena diduga depresi setelah kehilangan tiga orang paling berharga dalam hidupnya.

Ayo lah, Arghi adalah satu-satunya alasan Griz masih bertahan sampai sekarang. Jadi, tolong siapa pun jangan menjadi orang baik yang bodoh dengan memiliki niat ingin memisahkan Griz dan Arghi.

Di saat Griz sedang mengobati lukanya dengan pikiran yang terlalu memusingkan tiba-tiba ponsel yang ada di samping kotak P3K menyala, karena ada notifikasi masuk. Griz yang sudah selesai memasang perban di tangannya beralih mengambil benda pintar itu. Ternyata Vianda yang mengirimnya pesan.

Vianda Rewel
Griz
6:13 PM

Griz
O

i
6:14 PM

Vianda Rewel
Lo di mana sekarang?
6:14 PM

Griz
Di rumah, knp?
6:15 PM

Vianda Rewel
Oh, di rumah
Engga, gpp
Gue pikir lo lagi di toko buku
Soalnya tadi gue ngelihat ada yg mirip lo
6:15 PM

GRIZELLA (TERBIT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن