[25] Selamat Ulang Tahun Arghi

162 72 12
                                    

"Hidup memang pahit, tetapi tetaplah tersenyum. Sekecil apa pun buat dirimu yakin bahwa suatu saat kamu akan bahagia."

—Grizella Rahdian Anggraeni—

Happy Reading•



Restoran yang dibooking untuk pesta ulang tahun Arghi terlihat sudah ramai. Semua teman sekolah dan teman bermain Arghi datang. Arghi terlihat sangat senang ketika banyak yang memberinya ucapan selamat dan memberinya kado.

Griz yang senantiasa ada di sisi Arghi pun dibuat bahagia, karena melihat Arghi bahagia. Namun, perasaan sedih tetap ada dalam hati Griz, mengingat tidak ada Yosal dan Resti di sana. Griz hanya bisa membayangkan akan selengkap apa kebahagiaan Arghi kalau saja Yosal dan Resti masih ada.

"Kak, aku ke sana, ya? Mau ketemu sama Galang," ucap Arghi menunjuk tempat Galang berdiri.

"Iya, boleh," jawab Griz.

Anak yang usianya sudah menginjak 10 tahun itu berlari kecil menghampiri temannya. Griz yang masih berdiri di tempatnya menatap punggung Arghi dengan tatapan penuh kasih sayang.

Anak laki-laki yang selalu dia anggap kecil dan lucu kini mulai tumbuh, bahkan di usia Arghi yang baru 10 tahun, Arghi sudah memiliki tinggi 143 cm, mungkin 1 tahun lagi tinggi Arghi sudah sama dengan tinggi Griz yang hanya 160 cm.

Griz diam memperhatikan setiap gerak lincah Arghi. Melihat senyum manis di wajah Arghi membuat mata Griz terasa perih. Griz memang akan menjadi sangat cengeng jika sudah berkaitan dengan Arghi. Arghi adalah satu-satunya yang Griz miliki. Apa pun yang terjadi Griz akan terus merangkul kedua bahu Arghi, tak peduli dirinya lelah, tak peduli dirinya sakit, Arghi tetap menjadi prioritasnya.

Walaupun terkadang Griz sendiri tak yakin dan selalu dihantui ketakutan apakah dia benar-benar bisa memenuhi apa yang Arghi butuhkan, Griz akan tetap berusaha menjadi pengganti sosok Yosal dan Resti dalam hidup Arghi. Biarkan sekarang Griz yang menjaga Arghi, nanti jika Arghi sudah lebih dewasa Griz yakin Arghi yang akan menjaganya. Griz selalu berdoa, semoga mereka selalu bersama untuk waktu yang lama.

"Ternyata kamu di sini. Tante cariin dari tadi," ujar Davina membuat Griz tersadar dari diamnya.

"Ada apa, Tante?"

"Kita mulai sekarang aja. Kayaknya semua temen Arghi udah dateng. Takut selesainya kemaleman."

"Iya, Tante, sekarang aja," setuju Griz. Davina mengayunkan tangan memanggil Henry, Kyra, dan Kanezka dan Griz mengayunkan tangannya memanggil Arghi. Setelah semua berkumpul, Davina memberikan kode kepada MC yang mereka sewa untuk segera memulai acara.

MC pun mengangguk lalu segera memulai acara. Satu persatu rangkaian acara sudah dilalui dan tiba di acara tiup lilin. Diiringi dengan musik semua yang di sana bertepuk tangan dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Arghi.

"Tiup lilinnya! Tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga!"

Lilin berbentuk angka 10 yang menancap dikue ulang tahun bertema Hotwheels dengan warna biru itu mati setelah Arghi meniupnya. Tepuk tangan meriah menggema di setiap sudut restoran.

Setelah tiup lilin adalah potong kue, MC yang sangat ceria memandu Arghi memotong kue dan meminta Arghi untuk memberikan potongan kue pertamanya ke seseorang.

Dengan tangan membawa piring berisi potongan kue pertamanya Arghi langsung menoleh ke samping kanan yang di sana ada sosok Griz. Arghi tersenyum kepada kakak tersayangnya itu lalu mengayunkan tangan kanan, meminta Griz untuk merendahkan tubuhnya. Griz tersenyum manis menatap Arghi kemudian menuruti permintaan Arghi, Griz merendahkan tubuhnya, disejajarkan wajahnya dengan wajah Arghi.

GRIZELLA (TERBIT)Where stories live. Discover now