[14] Satu Paket

251 110 5
                                    

"Terkadang orang lain bisa jauh lebih mengerti kita daripada mereka yang katanya keluarga."

—Grizella Rahdian Anggraeni—

—Grizella Rahdian Anggraeni—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•Happy Reading•



Pagi itu Griz sudah bangun dan sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Namun, gadis berambut pendek itu merasa kalau dirinya tak begitu sehat. Ketika bangun tidur tadi tubuhnya terasa sakit semua. Dia yakin pasti itu, karena kejadian semalam.

"Kak?" panggil Arghi dari arah belakang.

Griz menoleh. "Iya, ada apa?"

"Hari ini mau bawa bekal sosis boleh?"

"Boleh. Kebetulan semalem Kakak udah belanja."

"Loh, udah belanja? Kok aku gak diajak?" protes anak laki-laki yang belum mandi itu.

"Iya, maaf. Soalnya udah pada abis. Kalau belanjanya hari ini, pagi ini gak masak nanti kamu gak sarapan," jawab Griz memberi alasan.

"Hm. Snack biasanya dibeliin, kan?"

Griz menyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Nah, itu, kelupaan. Soalnya semalem keburu ujan. Maaf, ya."

"Yah, tapi nanti beliin, ya?"

"Siap. Nanti pulang sekolah langsung Kakak beliin," kata Griz berjanji.

"Oke, deh. Terima kasih."

"Mandi sana, nanti kesiangan," titah Griz yang langsung dipatuhi Arghi. Arghi beranjak menuju kamar mandi meninggalkan Griz di dapur. Dan Griz langsung melanjutkan kegiatannya membuat sarapan.

•••

"Ka, hari ini kuliah sampe jam berapa?" tanya Davina yang duduk di depan Kanezka. Pagi itu di meja makan keluarga Prabeswara sedang sarapan bersama.

Kanezka mengangkat pandangannya menatap Davina. "Gak sampai sore. Emang kenapa?"

"Nanti kamu jemput Griz, ya. Bunda pengen ketemu," suruh Davina.

"Hari ini?" ulang Kanezka.

Davina mengangguk. "Iya, lah."

"Besok aja gimana? Aku udah ada janji sama temen," jawab Kanezka membuat Kyra langsung melemparkan tatapan penuh selidik ke arah Kanezka.

"Cancel dulu," suruh Davina.

"Gak bisa lah, Bun. Aku udah janji. Gak enak tiba-tiba mau batalin," kata Kanezka menolak.

"Tumben. Biasanya kalau yang menyangkut Griz kamu gak akan nolak," sahut Henry yang baru saja meneguk teh manisnya.

Kanezka terdiam membuat Henry, Davina, dan Kyra menatapnya dengan tatapan penasaran. "Bukan gitu. Tapi aku udah ada janji."

GRIZELLA (TERBIT)Where stories live. Discover now