Bagian 12, Namanya Karina

291 62 43
                                    

Perasaan takut itu wajar bukan?
Tapi, bagaimana jika kamu takut kehilangan sosok yang tak pernah kamu miliki sejak awal?
***

Candy masih berdiri di tempatnya dengan tatapan tertuju pada dua insan yang berjalan bersebelahan. Rasanya seperti dibohongi. Damian bilang, ia baru bertemu dengan cewek itu dan tidak tahu namanya, tapi apa yang Candy lihat saat ini adalah mereka yang begitu akrab.

Merasa diperhatikan, Damian menoleh ke arahnya. Cowok itu bahkan sempat melambaikan tangan, tak ketinggalan senyum lebar yang terpatri di bibirnya.

Candy balas melakukan hal sama. Ia kira, setelah itu Damian akan menghampirinya. Tenyata dugaannya salah karena yang terjadi selanjutnya sang pujaan hati malah melanjutkan langkah, pergi bersama cewek yang ditemuinya di Gramedia tempo hari.

Untuk pertama kalinya setelah pertengkaran mereka dulu, Candy merasakan sesuatu dalam dadanya terasa begitu sesak, bahkan rasa cemburunya saat melihat cowok itu dengan Savara tidaklah seberapa. Mungkin karena ia tahu kalau hubungan keduanya murni sebagai sahabat, berbeda dengan cewek asing itu.

Tiba-tiba saja, Candy merasa takut kehilangan.

"Candy!"

Cewek itu mengerjap, raut mukanya berubah normal. Ia menoleh dan tersenyum pada sosok bertubuh tegap yang berjalan menghampirinya.

"Eh hei!" Candy berusaha terlihat baik-baik saja. "Gue kira gak jadi ke sini."

Lio tersenyum tipis lalu menunjuk ke arah segerombolan cowok yang sedang mengantri di depan stan minuman. "Mereka pada ngajak ke sini. Katanya mau nyari hiburan sekaligus nyari gebetan."

Mendengar itu, Candy berdecak. Cowok yang ia kenal rata-rata seperti itu, antusias pergi ke tempat di mana mereka bisa menemukan cewek-cewek cantik. Candy yang merasa tak memiliki wajah menarik mendengkus kecil. Pantas saja Damian tampak kesenangan mengobrol dengan cewek kenalannya yang sangat cantik itu.

"Eh, temenin ke sana dong, Can. Kayaknya seru tuh!" Lio menatap ke arah panggung di mana band Ardana sedang tampil.

Ia jadi ingat kalau kakak kelasnya itu sempat mewanti-wanti untuk menonton, bahkan meminta merekamnya dan menjadikan insta story. Cukup tahu saja, kalau followers Candy, baik di Instagram maupun tiktok sudah banyak. Jadi, Ardana sekalian ingin dipromosikan agar bandnya bisa terkenal dan memiliki banyak penggemar.

Candy mengangguk kemudian mengajak Lio untuk mendekat ke arah panggung. Ia segera mengeluarkan ponsel dan mengadakan live Instagram.

"Halo fans, tau gak gue lagi di mana?" tanya Candy lalu mengarahkan kamera ke sekitar. Para penonton tampak terhanyut dengan suara merdu Ardan yang sedang menyanyikan lagu Sampai Jadi Debu dari Banda Neira.

"Iyap, bener sekali. Gue lagi di sekolahan. Jadi, di sekolah gue ini lagi ngadain acara Bulan Bahasa, yeay!" jelas Candy dengan nada ceria. "Oh ya, pada penasaran, 'kan ada apa aja di sini? Selain ada stan makanan dan minuman, ada banyak penampilan loh, terutama yang berhubungan sama sastra."

Kamera kembali diarahkan ke panggung. "Tuh! Ada cowok ganteng yang lagi nyanyi. Btw, kenalin namanya Ardana Tirtayasa, kesayangannya Mutiara Candy, hihi."

Lio yang berdiri di sebelahnya hanya menggelengkan kepala dengan tingkah Candy. Ia bahkan beberapa kali bergeser atau menjauh saat kamera hampir menangkap wajahnya.

"Abis ini juga masih ada penampilan lain loh, kayak baca puisi, musikalisasi dan masih banyak deh pokoknya. Makanya yuk dateng ke sini. Acaranya masih lama kok sampe sore!"

SWEET CANDY ✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ