Bagian 15, Seperti Queen

346 65 52
                                    

Hari ini, Candy tidak terlalu bersemangat. Berusaha melupakan kejadian kemarin rasanya sangat sulit. Ia sampai tidak bisa tidur karena terus gelisah. Takut hubungan Damian dan cewek itu terus berkembang dan ... hh, Candy tak mau itu terjadi, sungguh.

Sekarang dirinya harus bagaimana agar Damian tidak kembali bertemu dengan Karina?

Tak dapat ia bayangkan jika ketakutannya benar-benar terjadi. Entah sehancur apa hatinya nanti.

"Udah, jangan galau terus!" teguran cewek di sebelahnya membuat Candy mengerucutkan bibir. Ingin rasanya meminta pertolongan, tapi hal tentang perasaan tak bisa dilarang-larang.

"Gue takut, Ra." Candy menidurkan wajah dengan posisi menyamping, menghadap pada sahabatnya yang sedang menonton drama Korea.

Mengerti dengan kegusarannya, Ciara ponsel lalu menatap prihatin Candy. Ingin menolong, tapi tak bisa melakukan apapun selain memberikan nasihat. "Kalau masih maksa pingin sama Kak Damian, berjuang lebih keras, tapi inget satu hal."

"Apa?"

"Jangan berharap terlalu tinggi," jawab Ciara. "Bukannya gue ngedoain yang gak bener, cuma ya ... apapun bisa terjadi tanpa kita duga."

Benar juga. Candy dengan berat mengangguk. Ia kemudian menegakan badan dan mengambil ponsel dari laci meja. Ternyata ada chat dari Damian. Sebenarnya Candy kadang bingung sendiri. Cowok itu terkadang seperti mencarinya jika tak ada kabar, seperti sekarang contohnya.

Masih Gebetan: Cil
Masih Gebetan: Sekolah gk?

"Ngapain sih nanya-nanya kayak gitu, sok peduli banget," gerutunya meski tetap membalas pesan tersebut.

Candy: Knp?

Masih Gebetan: Marah ya?

Candy: Gk

Masih Gebetan: Tuh kan marah

Ia kira Damian tidak akan sadar. Tumben peka. Tadinya ia berniat untuk tak membalas lagi, tapi Damian malah kembali mengiriminya chat.

Masih Gebetan: Dy maaf ya
Masih Gebetan: Kmarin bnr2 lupa
Masih Gebetan: Jadi nerima ajakan tmn

Candy menghela nafas berat. Ia marah bukan karena masalah Damian yang lupa melainkan cowok itu yang pergi bersama Karina. Candy cemburu, kenapa sih Damian susah sekali peka? Masa ia harus berteriak di depan mukanya?

Masih mending kalau cowok itu juga menyukainya. Kalau enggak? Yang ada ia dijauhi.

Masih Gebetan: Pulang skolah kita pergi deh ganti kemarin

Candy: Gk usah

Padahal Candy mau banget, tapi ia takut kecewa lagi. Akhirnya cewek itu mematikan data selulernya. Biar saja Damian kelabakan, toh dia selalu punya cara sendiri membuat Candy luluh.

Hingga saat guru masuk, Candy berusaha fokus mengikuti kegiatan pembelajaran. Jangan sampai karena Damian, ia jadi melupakan tugasnya sebagai seorang murid.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Namun, bukan hal aneh lagi kalau Bu Yunita masih betah menjelaskan tanpa melihat waktu. Para siswa bahkan sudah menutup buku dan membereskan alat tulisnya.

Sama halnya dengan Candy yang sudah memeluk tasnya. Di bawah meja, ia terus menghentakkan kakinya. Merasakan senggolan di bahu, Candy menoleh pada sahabatnya. Ia menaikan sebelah alis disertai pandangan bertanya.

SWEET CANDY ✔️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum