M.A.M 1/6: A Sleepy Man.

20.5K 1.6K 28
                                    

Astley POV

Aku diperjualbelikan dengan harga yang sangat-sangat tinggi, 1.000.000 dollar. Pria waras mana yang menghamburkan uang sebanyak itu untuk hal seperti ini?! Aku tidak tau harus bagaimana menatapi wajahnya, tapi... disisi lain aku bersyukur bahwa dia memenangkanku. Aku tidak tau apakah itu karna pria kemarin malam ikut bertaruh juga, atau ada hal lainnya.

Pria yang memenangkanku bernama Ignatius. Dia sangat tampan dengan pakaian formal itu. Matanya yang tenang tadi... seakan memberitau kalau aku memang akan dimenangkan olehnya...

"Terimakasih Mr. Aige telah ikut serta dalam bisnis ini."

Aku langsung menegakkan kepalaku saat mendengar suara Mr. Houge menyebutkan nama pria tadi. Ternyata aku sudah sampai disebuah ruangan yang lain. Terdapat pintu keluar masuk disana, yang di lewati banyak orang. Banyak yang datang dan pergi. Apakah aku akan meninggalkan tempat ini?

Tiba-tiba rantaiku ditarik hingga langkahku bergerak sendiri, aku mendekati pria bernama Ignatius itu. Karna kakiku tersandung oleh kaki pria yang membawaku, aku menabrak tubuh pria yang dipanggil Aige itu tanpa sengaja. Dengan sigap, dia langsung memegang pinggangku dengan erat.

"Ceroboh sekali" ucapnya. Kulihat pria yang membawaku langsung menundukkan kepalanya. Aku langsung menyingkir dari hadapannya, berdiri sambil menundukkan kepala juga.

"Aku tidak memerlukan ini" pria di depanku memegang kalung besi yang ada di leherku. Kemudian kalung itu dilepas oleh Mr. Houge. Aku sudah tidak terantai lagi.

"Apa yang kau rencanakan padanya, Mr. Aige? Pelayan? Pemuas?"

Aku menatap Mr. Houge dengan terkejut, lalu kembali menundukkan kepala. Bagiamana bisa dia berkata semudah itu untukku?

"Kau tidak perlu tau, bahkan jika aku menjadikanya istriku, itu bukan urusanmu, Mr. Houge."

Mr. Houge tertawa, "Hahaha. Aku minta maaf. Baiklah, selamat menikmati malammu, Mr. Aige." Dia menunduk, lalu pria di depanku menganggukkan kepala. Mr. Houge pergi meninggalkanku dan pria bernama panggilan Aige ini.

Tiba-tiba seorang pria lain datang dari salah satu lift yang ada. Dia menggunakan pakaian serba hitam juga, dilengkapi dengan alat komunikasi pada telinganya. Pria itu sama besarnya dengan pria bernama Aige ini.

Dia menghampiri kami dengan sebuah selimut tebal berbulu berwarna merah muda.

"Here it is, Bos." Ucapnya.

Aku bahkan tidak mengerti apa yang ia katakan.

"Those brats still in the hall?" Pria bernama Aige mengambil selimut yang diberikannya.

"Yes, bos. 'Till now, i'm not seeing any of  'em get out from the hall."

"Hm... well, why don't you take a rest? Call the kids and go grab some food."

"Sorry Bos, but what about you? Why don't you come to the dinner hall?"

"I'm not that hungry tho, but this 'lil bitch..."

Tiba-tiba pria itu menoleh ke arahku, aku langsung menundukkan kepala, karna ketahuan memperhatikannya.

"Hm, whatever, i don't give a fuck." Dia kembali menghadap pria didepannya.

"Then, where you goin' Bos?"

"I'm tired, i'll just waiting in the car."

Mine Are Mine (BXB)Where stories live. Discover now