M.A.M 1/12: Not A Thing Can Be Shared With II.

14.6K 1.2K 12
                                    

Setelah sampai, aku terus membangunkan kak Kanagi dan mengeluarkannya dari taxi. Aku membantunya berjalan menuju pintu rumahnya sehabis menutup pagar.

Aku tidak pernah datang berkunjung, ini kali pertama aku melakukannya. Halaman rumah kak Kanagi cukup luas, dipenuhi oleh pepohonan. Diantara pohon-pohon itu bahkan ada sebuah pondok kayu yang indah.

"Dimana kau taruh kuncimu?"

Aku memeriksa kantung jasnya, ternyata kunci rumahnya ada disitu. Segera ku buka pintu dan masuk bersama kak Kanagi.

Bagaimana bisa aku tau yang mana satu kamarnya?

"Tunggu disini kak, aku mau mencari kamarmu dulu."

Saat aku mendudukkan kak Kanagi di depan pintu dan hendak pergi, kak Kanagi menahan tanganku.

"Jangan pergi" ucapnya.

"Aku tidak pergi kemana-mana, aku hanya akan mencari kamarmu."

Aku melepaskan tanganku dari genggaman kak Kanagi. Lalu menelusuri ruangan-ruangan dirumahnya dengan permisi. Ternyata, kamar kak Kanagi ada di lantai dua. Karna sangat jelas terlihat beberapa barang-barang dokternya yang kuketahui.

Dengan segera aku langsung turun dan menghampiri kak Kanagi didepan pintu masuk.

"Ayo kak."

Aku membantunya untuk naik ke lantai dua menuju kamarnya. Sesampainya, aku menidurkan kak Kanagi di kasur.

"Kau sungguh pria tua yang merepotkan, jika tau begini aku tidak akan membiarkan kau minum banyak."

Dia tidak tidur, hanya melihatku dengan wajah mabuknya.

"Aku pulang dulu, ganti baju dan istirahatlah kak-"

Tiba-tiba saat aku hendak pergi, kak Kanagi menarik tanganku hingga aku terjatuh diatasnya.

"Kak! Ini kan bahaya! Kau bisa terluka, bodoh" umpatku seraya mencoba bangun. Tapi dia tidak membiarkanku!

Dia malah mengunci tubuhku dengan kedua tangannya. "Sebentar saja, kumohon. Temani aku malam ini."

Aku memberontak, mencoba lepas dari kunciannya, "Kak Aige akan memarahiku jika aku tidak pulang sekarang!"

"Sebentar saja..." dia memelas dengan matapku seperti itu. Apa boleh buat, siapa yang akan tau kalau kak Kanagi sungguh seperti anak kecil saat dia mabuk?

"Lepas pakaianmu dulu!" Aku menyingkirkan tangan kak Kanagi dan berhasil bangun. Syukurlah kalau begitu. Kemudian aku membantu membukakan pakaian atasnya dan sepatu hingga kaus kakinya. Dia hanya menggunakan  celananya saja.

"Pinjam kamar mandi dan baju tidurmu, kak."

Aku langsung bergegas ke kamar mandi dan mandi. Cukup lama sampai aku siap. Syukurlah aku menemukan baju tidur kak Kanagi yang pas denganku. Setelahnya, aku keluar dari walk in closet dan berjalan mengambil jasku.

Sebelum aku benar-benar tinggal sebentar disini, aku harus menghubungi kak Aige agar dia tidak memarahiku. Yah, boleh dibilang aku sudah besar, tapi dia masih memperlakukan seperti bayi.

Aku menelpon kak Aige, tapi tidak ada yang menjawab. Nomornya juga tidak sedang sibuk. Tidak mungkin jam segini dia tidur, ini masih jam 11.30pm. Aku penasaran apa yang sedang diperbuatnya. Mungkin benar dia sudah tidur, lagipula Astley membuatnya cepat tidur.

Aih, ini bencana sekali. Aku harus menghubungi Richard.

"Yes, Mr. Whittaker?"

"Richard, where are you?"

"I just arrived, Sir. I'm about to telling Mr. Aige what you asked me to say earlier."

Mine Are Mine (BXB)Where stories live. Discover now