M.A.M 1/18: The Ignatius's Property.

14.9K 1.1K 101
                                    

Astley POV

Aku tidak menyangka, kami akan melakukan hal itu dipagi hari. Dengan keadaan yang berbeda! Dikamar mandi! Aku berada diatas Tuan!

Sungguh aku tidak mau mengingat-ingatnya, tapi bagaimana bisa? Tuan Aige terus menerus menatapiku seperti itu. Aku tidak bisa menyingkirkan penglihatanku tadi pagi didalam pikiranku.

Saat itu aku diatas Tuan dengan bendanya yang ada di dalam tubuhku. Rasanya hangat dan nikmat. Wajah Tuan sangat... Haaa! Ini sungguh memalukan!

Setelah sarapan, aku dan Tuan langsung pergi ketempat rekannya, si pembuat tato. Kata Tuan, rekannya itu sudah membuatkan tato untuk seluruh anggota organisasinya, BlackSnake.

White tidak ikut, dia bilang padaku kalau dia mau aku menghabiskan banyak waktu hanya berdua dengan Tuan. Yah, aku juga menginginkan hal itu. Meski Tuan sibuk dengan pekerjaannya namun dia sempat memperhatikanku.

Tempatnya ada di pusat kota. Sebuah bangunan dua lantai yang sederhana. Terlihat klasik tapi punya kesan tersendiri. Seakan tempat ini adalah tempat berkumpulnya para gangster jalanan, atau semacamnya.

Kami berdua turun, dan Tuan langsung menggenggam tangan kananku. Kami langsung masuk kedalam. Ternyata cukup ramai juga dengan kostumer lain, beberapa diantara mereka sudah selesai urusannya. Rata-rata mereka terlihat seperti bintang rock, gangster dan sejenisnya.

"Aige, cepat sekali kau sampai" sahut seseorang yang baru turun dari lantai dua. Pria itu bertepuk punggung dengan Tuan.

"Kau tau aku 'kan?"

"Hahaha, ayo kita ke lantai dua saja, disini ramai" ajak pria itu. Dia pasti yang dimaksud dengan rekan Tuan Aige.

Kami bertiga naik ke lantai dua, disini bahkan tidak ada satu pun kostumer. Aku diajak untuk ke sebuah ranjang, disampingnya ada meja yang diatasnya kumpulan majalah. Itu majalah yang berisikan jenis-jenis tato.

"Silahkan duduk- ehmm..?"

Ucapnya dengan melihatku bingung. Lalu Tuan Aige menarik sebuah sofa lainnya dan duduk didepanku. "Astley, namanya Astley."

"Ohh, Astley. Haha, perkenalkan aku Paul" ucapnya sambil menganggukkan kepalanya sekali. Aku hanya memberinya senyumanku juga anggukan kepala.

"Jadi, dimana seharusnya tato itu ku lukis?" Tanya Paul.

"Tepat di- ah tidak, lebih bagus sedikit kebawah dari tulang selangka kirinya" ucap Tuan.

"Oh disini?"

Paul dengan lancang menurunkan sweaterku sampai kebahu, sontak aku menepis tangannya dan menutupi dadaku yang nyaris terekspos.

"A-ah.. maafkan aku, itu kebiasaan.." ucapnya.

"Haha, lucu sekali" Tuan terkekeh melihatku. Aih.. aku malu..

"Disitu kau hanya perlu menuliskan 'Ignatius's' bercetak miring hanya dengan tinta hitam saja. Dan aku mau kau membuat lambang BlackSnake tepat di tengkuknya, sedikit kebawah."

D-ditengkukku... Itu adalah bagian dimana Tuan selalu menciumku dari belakang. Tengkukku akan selalu diciumnya.

"Baik.. berbaringlah Astley" suruh Paul ketika dia sibuk menyiapkan entah beragam alatnya.

Mine Are Mine (BXB)Where stories live. Discover now