M.A.M 1/17: It'll Be My Morning Routine.

13.2K 1K 12
                                    

Ignatius POV

Seperti biasa, aku mengawali pagi dengan mengganggu Astley. Wajah merah dipagi harinya sangat menggemaskan. Aku tidur sambil memeluk tubuh kecilnya.

"Kau tau, tato yang dipunggungku. Itu juga merupakan simbol dari BlackSnake sendiri" ucapku dengan mengelus-elus dadanya.

"Semua bagian tatonya Tuan?" Dia berbalik menghadapku.

"Tidak, hanya ular dan bunga mawarnya saja."

Astley menggerakkan kepala dan tubuhnya, lalu mendekap di perlukanku. Kurasa dia sudah mulai terbiasa sekarang. Baguslah kalau begitu, aku tidak perlu berusah untuk menariknya mendekatiku.

"Kau menggemaskan" bisikku menciumi keningnya.

"J-jangan seperti itu... Tuan.." ucapnya dengan menyembunyikan wajahnya.

"Haha, kenapa?"

"Astley malu..."

Lihat, telinganya memerah. Aku suka sekali membuatnya tersipu malu seperti ini. Itu akan menjadi kebiasaan bagus, 'kan? Hahaha.

"Aku ingin kau memiliki tato di dadamu, tepat di lingkar bahumu, disini" aku mengelus bagian yang ku maksud itu. Kemudian Astley melihatku dengan bingung.

"Aku selalu menandai kepunyaanku. Misalnya perusahaan, pesawat pribadi, senjata-senjataku, bahkan narkobaku. Banyak hal telah ku tandai."

"Tapi hanya memberimu hickey setiap hari, tidak cukup jelas kau menandakan milikku. Makanya, hari ini kau akan kutandai dengan tato. Bagaimana?" Sambungku.

Astley terkejut, "T-tapi Tuan... Itu sakit... B-banyak yang bilang begitu..."

"Tidak akan, percayalah. Itu seperti digelitik oleh semut" kataku menciumi pipinya.

"Hari ini Tuan?" Tanyanya.

"Iya, hari ini. Sebenarnya aku bisa saja menyuruh rekanku untuk datang dan menatomu dirumah, tapi kita akan ketempatnya saja. Lagipula nanti malam aku ada acara kumpul-kumpul dengan rekanku bernama Alexander yang memimpin organisasi bernama CursedBat dirumahnya."

Astley tampak mengingat-ingat, "Ah.. Mr. Alex yang kemarin waktu di pacuan kuda? Yang membawa anjing dalmatian?" Tanyanya.

Aku mengangguk, "Iya. Kita akan kesana nanti malam. Aku akan memperkenalkanmu."

"Baik Tuan.."

Aku mengambil posisi duduk sambil melihat jam, "Ayo bersiap-siap." Ku raih tangan Astley dan menariknya untuk bangun.

"Tuan saja duluan, Astley akan menunggu Tuan selesai menggunakan kamar mandinya" ucapnya.

"Pfft- hahaha! Kau menang lucu. Jangan heran aku akan selalu mengganggumu. Ini 'kan kamar kita.."

"Kamar kita Tuan... lalu?"

Aku beranjak dan menggendongnya dengan mudah, "Itu berarti kamar mandinya juga kamar mandi kita. Tidak perlu untuk menunggu, kita akan selalu mandi bersama, kau bodoh sekali."

Astley tertawa sambil menggerak-gerakan kakinya ketika kugelitiki perutnya. Dia punya tubuhnya super sensitif, camkan itu. Astley akan selalu terkejut saat aku menyentuhnya walaupun sekecil apapun sentuhanku, bahkan dengan nafasku saja dia bereaksi. Itu semakin membuatku selalu ingin memakannya hidup-hidup.

Mine Are Mine (BXB)Where stories live. Discover now