M.A.M 2/31: BlackSnake's Old Strategy.

7.3K 702 32
                                    

Astley POV

Aku sudah berusaha semampuku untuk keluar dari tempat ini, tapi hasilnya nihil. Beberapa kali aku mengendap-endap untuk mencari jalan lain, aku selalu ketahuan. Para bodyguardnya semakin banyak saja. Aku ingin pulang dan bertemu Tuan, lalu aku akan menanyakannya banyak hal.

"Aku diizinkan untuk bicara dengannya."

"Baiklah, Max."

Pintu tiba-tiba dibuka, di ambang pintu aku melihat Max. Dia melangkah masuk dan begitu pula pintu kembali ditutup.

"Masih memandangi hal yang sama, Astley?"

Aku tidak menjawabnya, aku terus memperhatikan ke luar jendela, melihat matahari yang menggantung disana hendak menghilang.

"Bukannya disini lebih nyaman?"

"Bisakah kau tutup mulutmu?"

Kalimat itu keluar begitu saja dari mulutku. Siapa dia yang berani mengacaukan pendapatku? Sekarang dia bukan siapa-siapa yang perlu ku hormati lagi.

"Kau tidak perlu melakukan apa-apa, hanya diam dikamarmu menunggu hari-hari terburukmu. Yah, memang seperti itu hari-hari biasamu-"

"AKU BILANG DIAM!"

"Kau tidak punya hak untuk menyuruhku."

Aku kembali melihat kearah luar jendela. Tapi Max berjalan mendekatiku, dia berdiri disampingku.

"Kau pengkhianat" gumamku.

"Katakan begitu. Aku sudah lama mengkhianati orang yang kau sebut Tuan itu."

PLAK.

Aku menampar pipi Max, "Bagaimana bisa kau tega melakukannya!"

"Dari awal aku memang tidak berada dipihaknya. Sejatinya aku adalah bodyguard milik Charles" ungkapnya.

"Tuanmu itu bukan orang seperti yang ada dipikiranmu" tambahnya.

Dengan sengaja aku memukul wajah Max dengan keras sampai dia kehilangan keseimbangan, "Jangan bicara tentang Tuan Aige!"

Tiba-tiba Max menegakkan tubuhnya dan mendorongku sampai aku mengenai meja dan terjatuh diatasnya, "Kau hanya orang baru yang tidak tau apa-apa, kau tidak mengenalnya."

Lantas aku langsung bangun dan menjauh dari Max, "Aku mempercayai Tuan Aige! Meski mereka mengatakan hal yang buruk, bahkan kau sekalipun, meski aku tidak mengenalnya dengan baik tapi aku mempercayainya!"

"Oh, kau mempercayainya?"

"Aku percaya padanya! Aku percaya dia tidak melakukan hal yang buruk! Mereka, dan kau, kalian sedang menghasutku untuk merubah pikiranku tentangnya! Aku tau kalian hanya melebih-lebihkan keadaan!"

"Kalau begitu, baiklah. Kita bicara tentang kepercayaan sekarang. Apa kau percaya dia akan menyelamatkanmu dari sini?"

Pertanyaan itu sempat membuatku bungkam, "Aku percaya. Tuan akan datang dan membawaku pulang. Aku mempercayainya setiap waktu."

Max tertawa, "Hahaha. Dan dimana dia sekarang?"

Kali ini aku benar-benar terdiam.

"Dimana Tuanmu? Kenapa tidak ada tanda-tanda akan kedatangannya?"

Mine Are Mine (BXB)Where stories live. Discover now