M.A.M 1/22: Hide And Seek II.

10.1K 927 108
                                    

Ignatius POV

Aku memperhatikan Astley yang tertidur nyenyak, dengan alat bantu oksigen yang terpasang padanya. Ku usap kepalanya, "Tidur yang nyenyak." Lalu aku pergi meninggalkannya di kamar. Tidak benar-benar sendirian, aku membuat Jim harus menjaga balkon untuk keamanan Astley.

Kututup pintu dengan pelan, dan berhadapan dengan Kanagi yang ku panggil datang. "Syukur kau mengangkat panggilanku tadi."

"Tidak masalah, lagipula Astley memang harus ditangani dengan cepat" ucap Kangai.

"Astleyku akan baik-baik saja, 'kan?" Tanyaku serius.

"Tenang saja. Seburuk-buruknya, mungkin untuk sementara dia tidak bisa bersuara dengan jelas" katanya.

"Aku berharap itu tidak terjadi. Ah sangking paniknya bahkan aku tidak memikirkan putrimu."

Kanagi terkekeh, "Haha tidak masalah. Aku membawanya, dan saat ini dia mungkin sedang tidur dengan White" dengan santainya dia bicara seperti itu.

Akupun menghampiri dan membuka pintu kamar White. Kulihat White yang sedang tertidur bersama Rose, putri Kanagi. Mereka sangat akrab sekali.

"Dia sangat terkejut sampai terbangun karna mendengar suara tembakanku, sekarang dia tertidur dengan nyenyak hanya karna perintahmu?" Sinisku melihat Kanagi sambil kembali menutup pintu.

"Aku hanya menasihatinya."

Setelah perbincangan kami, aku membiarkan Kanagi untuk tidur disini di kamar tamu. Dia lelah dengan pekerjaannya yang hampir 24/jam, aku tidak tega kalau menyuruhnya pulang kerumah.

Sesampainya di lantai satu aku langsung berjalan dengan langkah besar ke taman belakang. Disana ada cukup banyak bodyguardku yang punya urusanku, mereka berbaris ketika sadar atas kehadiranku.

"Bagaimana bisa kalian tidak mengetahui ada yang menyusup masuk?" Tanyaku dengan mencoba untuk menahan emosiku dipagi hari ini.

"Maaf Bos, sepertinya orang itu menyusup melewati-"

"Itulah mengapa aku membuat kalian berpatroli, menjaga tembok mansion ini."

Mereka menundukkan kepala dan terdiam. Tentu saja, apa yang bisa mereka lakukan selain itu. "Apa hukuman yang pantas untuk kalian, hah?!"

"Maafkan kami... Bos..."

"Lihat apa yang telah terjadi karna kelalaian kalian. Aku tidak akan mentoleransi apapun kalau sampai hal ini terjadi lagi."

"Baik Bos!" Serentak mereka semua.

"Satu hal lagi, aku mau kalian memasang jeruji diatas tembokku dengan aliran listrik yang cukup kuat, jika itu adalah jalan keluar masuk alternatif bagi si penyusup. Aku punya banyak kesimpulan yang akan ku katakan nanti jika dia kembali muncul lagi. Pasang itu sekarang juga!"

"Siap laksanakan, Bos!"

Aku membubarkan mereka dan membiarkan mereka dengan pekerjaannya. Bicara soal bodyguardku...

"Hei, Ian. Apa Richard dan lainnya masih mengejar si penyusup itu?" Tanyaku pada seorang yang baru ku rekrut menjadi bodyguardku sebulan lalu.

Setelah si penyusup melarikan diri dengan naik keatas atap, Richard dan bodyguard yang lainnya mengejar dengan habis-habisan. Aku mau mereka mendapatkannya hidup-hidup.

"Iya Bos, sepertinya begitu. Mereka belum kembali sejak sejam yang lalu."

"Katakan pada Richard untuk menemuiku ketika dia kembali. Satu hal lagi, aku akan jujur, ku lihat kau tidak punya potensi apa-apa untuk menjadi bodyguard alphaku" tegasku.

Mine Are Mine (BXB)Where stories live. Discover now