Bab 10 - Permainan.

14.9K 2.5K 224
                                    

Permainan : Sebuah trik agar bisa mencapai tujuan.
*****

Direct-Love?

Bab 10

*****

Jati menarik senyuman lebar, begitu video klarifikasinya dengan Aruna memasuki jajaran trending, begitupun dengan nama keduanya. Seperti yang sudah Jati perkirakan, alih-alih mendapat prasangka ataupun hujatan seperti sebelumnya, kini hampir semua komentar berisi dukungan untuk Aruna dan Jati. Jati yakin, Vania ataupun lawan bisnisnya akan berpikir ulang jika ingin melawan Jati. Satu hal lagi yang sedari tadi membuat Jati nyaris terbahak. Hastag hari patah hati nasional masih merajai trending twitter. Berisi tentang kegalauan para netizen wanita karena salah satu pria kecintaan wanita di Indonesia, menyatakan bahwa dirinya sudah tak lagi sendiri. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Jati?

Jati hanya laki-laki biasa, juga memiliki banyak kekurangan. Namun, semenjak hidupnya mulai tersorot media sebagai role model anak bangsa, semua kekurangannya seolah musnah dalam sekejap. Hal itu juga yang sekarang membuatnya lebih hati-hati dalam bersikap.

Kini, pria itu masih betah membaca berbagai komentar dalam kolom trending yang menyebutkan nama Aruna. Masih ada beberapa hate comment yang ditujukan pada gadis itu, meskipun tidak sebanyak dulu. Penyebabnya adalah gadis-gadis yang merasa Aruna tidak layak jika bersanding dengan Jati. Bahkan, mereka masih sibuk menganalisa penyebab Aruna membongkar kejahatan Ayahnya sendiri. Jika dipikirkan memang aneh, anak mana yang tega memasukan ayah kandungnya dalam penjara? Tetapi, Aruna mampu melakukannya. Sebuah tanya besar yang masih bersarang dalam benak Jati. Aruna masih menyimpan banyak misteri, tanpa bisa Jati menemukan celah untuk membongkarnya, selain dari mulut gadis itu sendiri.

Jati menggeleng pelan, menepis segala rasa pensarannya terhadap Aruna. Yang menjadi fokusnya terhadap kehidupan gadis itu adalah hal yang berkaitan dengan Arjuna--sahabatnya. Tidak seharusnya rasa penasaran tak berdasar itu membelenggu dirinya.

Pria itu bangkit berdiri, meletakan gawainya pada nakas, kemudian berjalan menuju balkon. Melihat pemandangan kota Jakarta di pagi hari. Setelah aksi klarifikasi dadakan yang menyebabkan namanya trending hingga hari ini, Jati belum bertemu dengan Aruna lagi setelah mengantar gadis itu ke apartemen barunya. Hanya berbeda lantai, karena Aruna beralasan lebih menyukai view dan suasana yang disajikan oleh unitnya sekarang. Sedangkan Jati merasa semakin aneh jika dirinya memaksa Aruna untuk menepati unit dengan lantai yang sama dengan miliknya.

Suara pintu terbuka membuat Jati mengernyit. Hanya beberapa orang yang memiliki akses khusus untuk memasuki apartemennya.

"Nang? Masih tidur, toh?"

Jati terkejut ketika yang terdengar adalah suara lembut sang ibu. Pria itu mengambil gawainya, mengecek kolom chat dari grup keluarga, menggulir layar berulang kali, tetapi tak sekalipun menemukan pernyataan jika Ibunya akan datang berkunjung.

"Ibu datang? Kok nggak bilang?"

Dengan sigap, Jati mengambil tas milik ibunya kemudian meletakannya di kamar yang sudah dia siapkan khusus untuk Ibunya.

"Biar bisa bikin kejutan juga, kayak kamu." jawab Ibunya dengan lirikan sinis.

Jati mengerutkan kening, merasa tak memiliki kesalahan apapun yang dia perbuat pada Anjani--Ibunya.

"Ya ampun, Nang! Masih nggak nyadar juga? Kamu dari dulu kalau ada apa-apa ndak pernah bilang. Selalu, Ibu harus tau dari orang lain. Kali ini juga, bisa-bisanya Ibu tahu dari youtube!"

Direct-Love?Where stories live. Discover now