Bab 38 - Statis.

12.6K 2K 409
                                    

Statis : Diam dengan menahan diri, supaya dapat merangkai kepingan hati.

*****
Direct-Love?
Bab 38
*****

"Kamu yakin akan tinggal di sini?"

Aruna mengangguk pada Tantra Barata yang sedang mengunjunginya bersama Arjani.

"Om mungkin bisa membantu menyamarkan identitas kamu, tetapi Om tidak bisa mencegah jika kalian berpapasan atau tidak sengaja bertemu. Kota ini sangat familiar baginya, sangat mudah jika dia menggunakan kekuasaannya untuk mencari kamu."

Sorot mata Aruna menyendu. Kedua tangannya bertaut, meyakinkan diri jika keputusannya sudah bulat. "Keluarga Arjuna saja bisa bersembunyi darinya bertahun-tahun, kan? Aku juga pasti bisa. Lagi pula, aku hanya butuh waktu untuk menenangkan diri."

Tantra Barata menepuk bahu keponakannya dengan gerakan kaku. "Om tahu, ini pasti sulit bagi kamu. Sedari awal Om ingin mengatakan semuanya, tetapi Ayahmu melarang. Dia benar-benar menyayangimu, tetapi sulit baginya untuk mengungkapkan maksud dan tujuannya, setelah kepercayaanmu padanya hilang. Kamu tahu, jika kelemahan keluarga kita adalah komunikasi dan berekspresi. Dan Om tidak menyangka akan menjadi sekacau ini."

Aruna mengangguk setuju. "Semua sudah terjadi, tidak perlu ada yang di sesali. Karena hal ini, kita semua jadi lebih bisa memahami, kan?"

Tantra Barata menegakkan punggungnya. Sorot matanya lebih serius. Aruna tahu, masih banyak yang ingin dibicarakan oleh pamannya itu.

"Satu lagi hal yang perlu kamu tahu. Jati mengembalikan semua sahamnya kepadamu. Tetapi dia tetap memberikan suntikkan dana pada Bee TV dan memperbaiki seluruh sistem perusahaan yang masih kurang."

Aruna meremas ujung kemejanya. "Tetapi... akuisisi itu? Bukankah prosesnya sudah terlalu jauh untuk dibatalkan?"

Tantra Barata mengendikkan bahu. "Om masih belum tahu detailnya. Tetapi kamu tahu, dia bisa masih melakukan apapun, entah apa tujuannya kali ini."

Aruna memejamkan matanya erat. Sekarang, apa lagi yang diinginkan pria itu? Bukankah seluruh keinginannya sudah tercapai? Kenapa seolah-olah pria itu ingin memperbaiki keadaan yang sudah telanjur hancur?

Kemudian, atensi mereka beralih pada Arjani yang berteriak sambil menonton televisi.

"Ya ampun! Beneran ternyata! Parah... parah... kayak gini cowok yang bikin Mbak Runa galau sampai healing di sini?"

"Arjani..." suara bariton Tantra Barata terdengar di seluruh penjuru ruangan.

Si empunya nama menampilkan cengirannya, sembari menoleh di balik bahu.

"Dari pada panggil-panggil, mendingan nonton sini! Mas Jati mau joget tik-tok di acara ulang tahun Alfamed Indoherbal! Ya ampun, mau-mau aja, katanya mau menepati janji sama CEO-nya."

Jantung Aruna berdebar cepat. Radit dan Adora tidak mungkin mengkhianatinya, kan? Tetapi, kalimat panjang Arjani membuatnya penasaran juga. Kenapa Jati harus melakukan hal memalukan di acara yang bukan bagian dari perusahaannya? Bukankah Bes TV hanya menjadi media yang menyiarkan? Sejak kapan Jati mengenal Radit secara personal?

Mata Aruna nyaris melotot ketika Jati benar-benar berjoget sesuai alunan musik yang mengalun, meskipun gerakannya sangat kaku, tetapi pria itu konsisten menggerakan tubuhnya hingga lagu berakhir. Seluruh penonton dan pemandu acara histeris begitu Jati membungkuk, mengakhiri aksinya. Kemudian, terlihat jelas jika si pembawa acara mengajak Jati berbincang sebelum turun panggung.

"Jika orang awam melihat, mungkin bagi mereka ini adalah taruhan biasa. Sesuatu yang harus saya lakukan ketika saya kalah. Tetapi, bagi saya... ini cara CEO Alfamed Indoherbal menyadarkan saya, betapa pentingnya arti cinta bagi orang bodoh seperti saya. Kalian harus bersyukur memiliki pemimpin seperti beliau. Tidak hanya memiliki etos kerja yang baik, tetapi juga memilki hati yang murni untuk orang-orang yang dicintainya. Saya baru saja melakukan kesalahan---"

Direct-Love?Where stories live. Discover now