PART 05 🍒

190K 15.2K 451
                                    

"Hikss... Undaaa," Isak tangis kesedihan terdengar di telinga Diana. Sejak siang tadi selepas pulang dari Mall, Alvan tidak berhenti menangis. Ketakutan Alvan semakin besar, Alvan takut bundanya pergi, Alvan takut Bundanya berpaling darinya.

"Sttt jangan nangis sayang, Bunda disini." Ucap Diana dengan mengelus rambut Alvan lembut.

"Undaaa hiks, tadi olang itu mau ambil unda, huaa hiks."

Diana mencium seluruh wajah Alvan, "Bunda disini. Alvan jangan takut," Bisik Diana di telinga Alvan.

Alvan sedikit meredakan tangisnya. Lalu setelah itu Alvan tertidur dipangkuan Diana.

Diana tersenyum dengan mengelus rambut Alvan lembut, Diana akui sekarang Diana sudah jatuh cinta pada keponakannya ini. Hidup Diana terasa lebih berwarna sekarang dengan hadirnya Alvan. Saat Diana belum pergi ke Jepang, waktu itu Alvan masih berumur satu tahun dan Diana tidak sedekat ini dengan Alvan.

Diana beranjak dari kasurnya, dia akan menyiapkan makan malam untuk Alvan. Setelah mencari tau, ternyata Alvan menyukai Ayam bakar. Dan Diana akan membuatnya, special untuk Alvan.

Tap

Tap

Tap

Diana menuruni anak tangga dengan anggunnya. Dia melihat Melvin yang tengah duduk diruang keluarga, tapi Melvin tidak sendiri.

"Vin itu?" Tanya pria itu sedikit kaget karena melihat sosok wanita yang wajahnya sama persis dengan Diana.

"Jangan lebay! Itu Diana," Balas Melvin.

"Mmm Hai," Sapa Diana ramah.

Diana memang gadis yang ramah tidak heran jika banyak pria yang menyukainya. Berbeda dengan Dea, dia gadis angkuh dan arrogant. Walaupun seperti itu dia akan bersikap baik pada keluarganya. Sedangkan Dinda, sifat dia sama dengan Diana, hanya saja Dinda itu keras kepala, dan jika ingin sesuatu harus segera dia dapatkan. Contohnya Devan. Dinda rela ikut kabur bersama dengan Devan asal Dinda bisa menikah dengan pria yang dicintainya itu.

"Hai juga, Diana kan? Silahkan atuh duduk kita ngobrol-ngobrol." Ucap Diki dengan menatap Diana.

"Lain kali ya. Mm kak Melvin, aku izin pake dapurnya boleh?" Tanya Diana yang beralih menatap Melvin.

"Silahkan." Balas Melvin.

Setelah mendapat izin dari Melvin, Diana segera pamit pergi kedapur.

Kini beralih pada Diki yang tengah menatap Melvin dengan tatapan menggodanya. Dan rasanya Melvin ingin menonjok wajah sahabatnya itu.

"Apa?" Tanya Melvin dengan datarnya.

"Masih dingin aja sama Doi?"

"Anjing, monyet, setan, diem lo!" Marah Melvin.

Bukannya merasa tersinggung karena umpatan Melvin, Diki malah tertawa.

"Vin sumpah ya, lo gak bakal ada kemajuan kalau gini terus." Ucap Diki yang kini mulai serius.

Melvin menghela napasnya pelan, dia terlalu gengsi untuk menyatakan cintanya pada Diana. Memangnya Diana mau dengannya yang berstatus duda?

MAS DUDA (SELESAI✔)Where stories live. Discover now