PART 18 🍒

101K 8.2K 378
                                    

Arkan dan Melda saling pandang dengan senyum tipis-nya.

"Mah," Panggil Melvin karena tidak mendapat respon dari kedua orang tuannya.

"Aduhh Ana, kenapa kamu mau dengan duda anak satu ini?" Tiba-tiba saja Melda berujar demikian dengan menatap Melvin menggoda sedangkan Melvin hanya mendengus kesal.

Diana hanya tersenyum canggung. "Aku mencintai-nya tan- eh mah,"  Diana langsung memalingkan wajah-nya karena malu, sedangkan Melvin wajahnya sudah memerah karena salting.

Melda dan Arkan saling pandang lalu terkekeh geli. " Kalian seperti ABG saja," Ujar Melda dengan menatap keduanya dengan senyum menggoda.

"Apaansi Mah," Kesal Melvin.

"Alah kamu ini udah tua masih aja malu-malu," Ledek Arkan yang dapat decakan kesal dari Melvin.

"Udah-udah... Jadi, kalian akan langsung menikah?" Tanya Melda dengan menatap Melvin dan Diana serius.

Melvin mengangguk. "Iya, kami akan menikah bulan depan,"

"Kak!" Diana menatap Melvin meminta penjelasan. Bulan depan terlalu cepat menurut-nya, ia kira tahun depan paling cepat dan tepat.

"Inget kata Daddy, sayang. Lebih cepat lebih baik," Jawab Melvin dengan tersenyum miring kearah Diana, dan lagi-lagi Diana hanya pasrah.

"Daniel setuju?" Tanya Arkan.

"Iya, bahkan dia meminta agar pernikahan ini lebih cepat." Balas Melvin.

"Baguslah, mamah juga pengen cepet-cepet gendong cucu lagi." Ujar Melda dengan antusias.

Wajah Diana langsung memerah mendengar ucapan Melda sedangkan Melvin ia malah senyum-senyum tidak jelas, seketika pikiran-nya mengingat kejadian dimana ia melakukan hal luar biasa yang ia dan Diana lakukan.

"Kenapa kamu senyum-senyum?" Tanya Arkan saat tidak sengaja melihat anak-nya yang tersenyum tidak jelas.

Diana beralih menatap Melvin begitupun dengan Melda.

"Gak," Melvin langsung merubah wajahnya kembali datar.

"Mikir apa?!" Bisik Diana ditelinga Melvin.

"Mikirin kamu," Balas Melvin tanpa menatap Diana.

Blus

Sial! Lagi-lagi pipi Diana memerah.

"Undaa, pen puyang!" Ucap Alvan setelah sekian lama berdiam karena tengah pokus bermain game di handphone Diana.

"Kok pulang?" Melda berucap dengan menatap sang Cucu.

"Aaa unda pen puyang!" Alvan merangkak mendekati Diana lalu ia duduk dipangkuan wanita tercintanya.

"Iya-iya kita pulang," Balas Diana dengan mengelus rambut Alvan.

"Kalian gak nginep?" Tanya Melda, ia sangat berharap jika mereka menginap disini.

"Nggak Mah, lain kali." Balas Melvin.

"Percepat pernikahan kalian, apalagi Ana sering menginap dirumah mu Vin. Papah hanya tidak ingin orang-orang berpikir buruk tentang kalian." Ujar Arkan dengan menatap keduanya serius.

MAS DUDA (SELESAI✔)Where stories live. Discover now