PART 13 🍒

121K 9.3K 556
                                    

Call me Rani ok?

Kalau ada typo tandain aja. Dan
kalian bisa kasih saran ataupun kritik di cerita ini. Asal pake bahasa yang sopan dan tidak menjatuhkan. Aku masih penulis amatir.

Please give me support.

____


"Unda, kapan puyang? Al lindu daddy," Ujar Alvan yang kini tengah berbaring dengan paha Diana sebagai bantal.

Diana mengelus rambut Alvan dengan lembut. Kasihan Alvan sudah seminggu ini tidak bertemu dengan Melvin karena keegoisannya. Tapi Diana juga kesal karena sudah seminggu lebih Melvin tidak menghubunginya. Setidaknya Melvin mengubungi nya untuk menanyai Alvan, ini sama sekali tidak ada kabar, bahkan menjenguk saja tidak.

"Nanti malam gimana?" Tanya Diana.

"Benelan?" Alvan langsung bangkit dan menatap sang Bunda dengan mata berbinar.

Diana tersenyum melihat itu. "Iyaa sayang. Sini tiduran lagi," Alvan menurut dan kembali merebahkan badannya.

"Undaa, anti itaa jayan-jayan agii yaa cama daddy," Pinta Alvan dengan menatap Diana dari bawah.

"Iyaa sayang," Alvan tersenyum mendengar jawaban dari Bundanya.

"Al, cayang undaa cama Daddy," Setelah itu Alvan langsung memejamkan matanya karena rasa kantuk menyerangnya.

Diana mengelus rambut Alvan dengan penuh sayang. "Bunda juga sayang Alvan,"

Diana menatap kearah depan, Ia merasa bingung dengan perasaannya sekarang. Kenapa Ia tiba-tiba merindukan Melvin. Dan entah kenapa jantungnya selalu berdetak jika seseorang menyebut nama pria itu. Ini seperti yang selalu Ia rasakan dulu saat masih mencintai Revan.

"Apa aku menyukainya?"

Diana segera menggeleng, ini tidak mungkin, kenapa secepat ini? Diana mengutuk hatinya yang begitu baperan sekali.

"Jujur saja aku sudah tidak ada rasa dengan Evan," Gumam Diana.

Diana mengambil handphone disaku celananya. Lagi lagi tidak ada pesan masuk dari Melvin. "Kemana pria itu?" Tanyanya yang sudah kesal. Ingin sekali Diana menghubunginya tapi dia gengsi.

Sudahlah Diana akan pergi ke rumah pria itu malam nanti. Dia akan memastikan perasaannya dan juga keseriusan Melvin.

Diana tersenyum manis, ia berencana akan membawakan sesuatu untuk Melvin. "Sepertinya aku memang menyukainya.'

_

Dilain tempat seorang pria tampan dengan wajah lesunya tengah menatap kearah layar handphonenya dengan tatapan lesu. Hatinya merasakan sakit melihat begitu dinginnya Diana, apakah Diana memang tidak bisa membuka hatinya?

"Aku mencintaimu An," Lirih Melvin.

Setelah pulang dari Jepang Melvin tiba-tiba merasa semangatnya hilang. Dia mendapat kabar yang begitu menyesakkan, apakah Melvin kalah sekarang?

"An, aku harus bagaimana lagi?"

Ingin sekali Melvin menghubungi Diana tapi Ia takut Diana merasa risi apalagi pesan yang dia kirim terakhir kali Diana hanya melihatnya tanpa membalas.

"Sialan apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Apa aku harus menyingkirkan hama itu? Sungguh sangat mengganggu!" Kesal Melvin dengan mengacak-acak rambutnya kesal. Ingin sekali Melvin menghancurkan seisi dunia ini saking kesal dan Emosinya.

MAS DUDA (SELESAI✔)Where stories live. Discover now