PART 26🍒

68.8K 5.5K 165
                                    

Dua minggu berlalu...

Diana tersenyum saat melihat Elion dan Devan saling berpelukan menyalurkan rasa rindu yang mereka tahan beberapa minggu. Bahkan dilihatnya pria itu meneteskan air mata.

"Ayah merindukanmu, sayang." Devan menciumi seluruh wajah anaknya.

Elion tertawa karena merasa geli. "Hahaha udah Ayah geyii,"

Devan terkekeh kecil lalu menurunkan Elion dari pangkuannya. "Kamu tidak nakal Boy?" Devan bertanya sembari mengelus rambut Elion.

Elion menggeleng lalu menatap sang Bunda yang kini tengah menatapnya juga dengan tatapan lembut. "Ndak kok, El kan bayik yang nakay itu Al Ayah dia celalu jaatin El," Elion menatap sang Ayah dengan mata berkaca-kaca seolah olah ia paling tersakiti.

"Al ndak nakay kok," Bantah Alvan yang sedari tadi diam dipangkuan Diana.

"Al nakay ih maca El pinjem aju ndak boyeh telus Al doyong Al," Elion menatap Alvan.

"Bener itu Al?" Tanya Diana dengan menatap Alvan serius.

Sontak Alvan menggeleng dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Alvan takut jika sang Bunda marah dan kembali seperti Bunda yang dulu.

"Ndak, Al bayik kok,"

"El gak mungkin bohong sayang, kamu gak boleh gitu ya? Itu perbuatan yang gak baik, Bunda gak suka liat kamu kasar," Diana mengelap air mata Alvan yang mengalir.

Jujur Diana tidak menyukai anak-anaknya yang berprilaku kasar apalagi pada saudara sendiri.

Alvan menangis Bundanya tak percaya dengan ucapannya lalu ia menatap Elion yang kini tengah tersenyum meledek.

"Aaaa Undaa El jeyek kayak onyet," Tangis Alvan semakin pecah saat melihat wajah menyebalkan Elion, lalu bocah itu menyembunyikan wajahnya di dada Diana.

Devan menghela napasnya pelan. "El kamu jangan gitu sayang, bagaimanapun Alvan saudara kamu... Jangan bohong, kamu pasti bohong kan?" Devan tau tabiat anaknya ini jika tidak suka dengan seseorang pasti akan berprilaku tak sopan.

"Ayah ndak pelcaya cama El?"

"Bukan git---"

"Ayah jaat!" Potong Elion lalu berlari kearah Diana dan memeluk kaki wanita cantik itu.

Elion menangis. "Unda hiks Ayah jaat,"

"Sayang turun dulu ya?" Diana menatap Alvan sebentar lalu menurunkan bocah itu dan mendudukkan nya di kursi.

"Jangan nangis," Diana langsung membawa Elion kepangkuannya.

"Kak Dev liat El?" Diana menatap Devan dengan mengelus rambut Elion.

"Maafin Ayah sayang," Sesal Devan.

"Jangan nangis El anaknya Bunda, Bunda percaya kok sama El."

Elion mendongak menatap Bundanya. "Benelan?" Diana mengangguk.
__

Malam harinya, Diana dan Melvin tengah menghabiskan malamnya dengan saling berpelukan. Siang tadi pria tampan itu memang tidak ada karena ada urusan yang tak bisa ditunda.

Awalnya Melvin tidak akan pergi, dia ingin menghabiskan waktunya dengan wanita cantik itu hanya saja istrinya terus memaksa untuk pergi.

"Sayang, Devan udah pulang tapi Elion masih disini?" Tanya Melvin sembari mengelus perut istrinya yang masih rata.

"Emang kenapa? Elion kan anak aku sama kamu juga," Balas Diana.

"Maksud aku bukan gitu, ku kira El ikut dengan Ayahnya,"

"El masih ingin disini,"

Melvin hanya mengangguk saja. Entah kenapa ia tidak ingin kasih sayang Diana untuk Alvan terbagi apalagi dengan bocah licik itu.

"Sayang, kamu ingin liburan?" Tanya Melvin.

Diana berpikir sejenak lalu ia mendongak menatap Melvin. "Enggak, aku lagi gak mau kemana-mana,"

Sebenarnya Melvin ingin mengajak Diana liburan agar melupakan sedikit trauma Diana atas penculikan waktu itu.

Sejak itu Diana memang mengalami sedikit trauma, untung saja Melvin dan kedua anaknya selalu bersama Diana dan mendukung wanita itu. Diana beruntung memiliki mereka.

"Yaudah, tapi kalau kamu pengen liburan bilang aja sama aku," Melvin mengecup dahi Diana sekilas.

Diana tersenyum lalu mengangguk. "Makasih kak Mel,"

"Aku suami kamu, kamu mau apa aja aku turuti kecuali kamu memintaku untuk pergi."

"Jangan tinggalin aku sayang, aku benar-benar mencintaimu," Lanjut pria itu dengan menatap Diana intens.

Diana menarik rahang Melvin lalu mengecup bibir pria itu. "Aku juga mencintaimu,"

'YaTuhan ini benar-benar sakit.' Ringisnya.
__

Latest news

Seorang pria bernama Revano Calder anak dari pengusaha sukses bernama Gibran Adelard Calder ditemukan tewas tergantung. Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Ia ditemukan tewas tergantung di kamar mandi....

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

Sebentar lagi End🔥

MAS DUDA (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang