PART 35🍒

80.4K 5K 544
                                    

Melvin menangis begitu pun dengan seluruh keluarganya. Bahkan Clara pun menangis mendengar berita bahwa Diana sedang sakit.

Kedua orang tua Diana baru tau jika Diana memiliki penyakit jantung. Sedih, kecewa itu yang dirasakan Abel, Daniel dan Darel. Karena Diana tidak mau jujur sebelumnya.

Mereka sedih karena Diana butuh donor jantung dan pihak rumah sakit belum menemukan pendonor.

"Undaa hikss," Tangis Alvan pecah, dia tidak tau Bundanya sakit apa, tapi yang pasti itu pasti parah.

Sedangkan Elion berada di pangkuan Darel yang sedang tertidur, tadi Elion kebanyakan menangis jadi mengantuk dan tertidur dengan mata sembabnya, apalagi Devan tidak ada.

Devan tak jadi ikut sebab dia mendapat panggilan mendadak dari rekannya setelah sampai didepan rumah sakit.

"ANJING,"

BUGH, BUGH, BUGH.

Melvin berteriak dengan memukul-mukul tembok yang ada didepannya hingga tangannya mengeluarkan darah. Melvin takut, dia sangat takut. Melvin takut jika Diana akan meninggalkannya.

"MELVIN!" Bentak Arkan dengan berjalan kearah Melvin.

"Kamu yang tenang! Jangan kaya gini! Harusnya kamu tenangin anak anak kamu!" Lanjut Arkan.

Melvin menangis, hatinya sakit. Bahkan yang dipikirannya hanya Diana, Diana dan Diana sampai dirinya lupa dengan ketiga anaknya, bahkan Melvin pun tidak tau keadaan sikembar.

Kedua anak Melvin, Alina dan Elina, mereka dijaga oleh asisten rumah tangga yang ada dirumahnya. Karena Melvin mana mungkin membawa mereka kerumah sakit.

Melvin menatap Arkan. "Gimana aku bisa tenang? Sedangkan Ana sedang tak baik-baik saja."

"Berdoa Vin, semoga dokter menemukan pendonor yang cocok untuk jantung Ana. " Balas Arkan dengan menepuk-pundak Melvin untuk menguatkan.

Arkan juga sedih mendengar kabar menantunya, Arkan tidak bisa membayangkan jika Diana pergi. Bagaimana keadaan Melvin, Alvan, Elion serta si kembar jika Diana pergi.

"Tenang Vin, gue yakin Ana akan mendapatkan donor jantung secepatnya. Tugas lo hanya berdoa," Ucap Diki yang tiba-tiba datang dan mendekat kearah Melvin.

Diki ikut sedih melihat keadaan Melvin yang seperti ini, apalagi kebahagian Melvin berada pada istrinya. Wanita itu yang membuat es di dalam diri Melvin mencair dan Diana yang membuat Melvin merasakan indahnya jatuh cinta.

"Permisi,"

Antensi mereka semua langsung beralih kearah sumber suara itu, mereka bisa melihat seorang dokter wanita menghampiri mereka dengan senyuman manisnya, mungkin itu pertanda baik.

"Dok, bagaimana?" Tanya Daniel.

"Alhamdulillah, pihak rumah sakit sudah mendapatkan pendonor untuk Bu Diana. Kami sudah memeriksanya dan jantung nya cocok untuk Bu Diana." Ucap sang dokter yang membuat mereka semua berucap syukur, bahkan Melvin langsung menghampiri sang dokter.

"Kau tidak bohong? Karena kalau sampe itu terjadi, saya akan membakar rumah sakit ini!" Dokter itu tersenyum tipis meski sedikit takut dengan ancaman Melvin.

"Melvin!" Melvin tidak memperdulikan panggilan sang papah.

"Saya tidak mungkin berbohong tuan.
Ada manusia berhati malaikat yang mendonorkan jantung nya kepada Bu Diana," Ucap sang dokter ketika mengingat ada seseorang yang dengan suka rela mendonorkan jantungnya.

Dokter tersebut sudah memberi tahu si pendonor, jika si pendonor akan meninggal jika sudah mendorongkan jantungnya.

"Siapa Dok orang itu?" Tanya Abel, wanita paruh itu ingin bertemu dengan si pendonor dan menanyakan bahwa dia serius akan mendonorkannya, karena resikonya sang besar.

MAS DUDA (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang