PART 29🍒

55.6K 4.8K 385
                                    

Grep.

"Eh?" Kaget Melvin saat Diana tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Kamu udah pulang?" Tanya Melvin dengan membalikkan badannya kearah Diana.

"Udah, maaf ya bikin kamu kesel tadi." Diana mengelus rahang tegas milik suaminya.

Pria tampan itu memejamkan matanya menikmati usapan lembut Diana.

"Maaf juga lama, tadi Elion benar-benar gak mau aku tinggal dan sekarang aku bawa Elion kesini," Ucap Diana.

Sebenarnya wanita itu merasa tak enak tapi mau bagaimana lagi?  Elion keponakannya sama seperti Alvan, dan Diana tidak akan membedakan mereka berdua.

Melvin membuka matanya lalu menarik tangan Diana dan mengecupnya. "Tak masalah, asal kamu jangan melupakan suamimu yang tampan ini," Ucap Melvin.

Melvin kadang kesal karena Diana benar-benar melupakannya jika sudah bersama Elion atapun Alvan.

"Tidak akan," Kekeh Diana.

"Lalu dimana Elion?" Tanya Melvin.

"Elion aku tidurkan di kamar Alvan, tak apa kan?"

Melvin tersenyum tipis dengan mengelus rambut Diana lembut. "Tak apa, Elion juga anakku."

"Makasih udah nerima Elion kak Mel," Diana memeluk suaminya erat.

"Sayang, apakah dede bayi dalam perut mu baik-baik saja?" Tanya Melvin dengan mengelus punggung Diana.

Diana langsung saja melepaskan pelukan Melvin. "Oh astagaaa, aku baru sadar kalau aku sedang mengandung," Diana tertawa kecil lalu mengelus perutnya.

"Sayang, maafin Bunda ya?"

Sontak saja Melvin terkekeh melihat itu.

'Ini benar-benar sakit, aku harap Tuhan memberikanku umur yang lebih panjang.'

________________

Sudah kesekian kalinya Diana dan Melvin menghela napasnya kasar. Alvan dan Elion berulah lagi, mereka benar-benar tidak bisa disatukan sampai kapanpun.

"Ini kamal Al!" Kesal Alvan, bagaimana tidak kesal, Elion dengan seenaknya ingin tidur dikamarnya dan menyuruhnya untuk pergi.

"Undaa... Al pelit," Rengek Elion dengan memeluk kaki Diana erat.

Tadi belum sempat Diana dan Melvin memejamkan matanya tiba-tiba saja terdengar tangisan Alvan.

"Undaa, angan peyuk anak ndak punya ibu." Tiba-tiba saja perkataan itu keluar dari mulut Alvan.

Diana melotot kaget mendengar perkataan yang seharusnya tidak di katakan Alvan. Sedangkan Elion bocah itu sudah menangis.

Diana menatap Alvan tajam, "ALVAN!"

"An? " Kaget Melvin saat Diana membentak Alvan, ini pertama kalinya Diana membentak Alvan.

Mata Alvan berkaca-kaca dirinya tidak menyangka sang Bunda membentak dirinya, apakah kejadian dulu akan terulang lagi? Dimana Diana selalu memukul dan membentaknya.

"Undaa... " Lirih Alvan.

"Undaa, Al jaat hikss... " Elion semakin menangis.

"Alvan siapa yang ngajarin kamu bicara gitu?" Tanya Diana dengan menatap Alvan tajam.

MAS DUDA (SELESAI✔)Where stories live. Discover now