JANGAN LUPA FOLLOW AKUN SAYA.
DAN CERITA INI SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DEWASA🔞
UPDATE SESUAI MOOD.
Judul awal: BUNDAAA
____
Dia Diana, kesayangan Baby Alvan dan om-om Duda.
____
Note: BISMILLAH.
Teman-teman saya harap kalian buang jauh-jauh da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini kesayangan Al yaa!! Coba deh teliti wajahnya, mirip aku gasih?🤐
"Selamat malam... Kok belum pada makan?" Tanya Diana kala melihat Diki dan Melvin yang tengah mengobrol tanpa menyentuh makanan yang sudah disajikan di meja makan.
"Eh Alvan udah bangun. Oh kita nunggu kalian," Balas Diki dengan tersenyum ramah.
Diana mengangguk mengerti, lalu Diana mendudukkan Alvan disebelah Melvin.
"Undaa... Duduk cebelah Al ugaa!" Lirih Alvan yang sudah ketakutan karena duduk didekat Melvin. Apalagi sebelumnya dia tidak pernah makan bersama seperti ini.
Diana langsung duduk disebelah kiri Alvan, "Bunda disini."
"Sekarang Alvan makan yang banyak supaya kuat!" Ucap Diana dengan menuangkan nasi serta ayam bakar yang sudah dipotong kepiring Alvan.
Mata Alvan berbinar kala melihat makanan favoritnya, "Yeay ayam bakal."
Diana tersenyum, "Ini Bunda yang masak spesial buat Alvan."
"Makacih Undaa," Ucap Alvan.
Sedangkan Melvin dan Diki malah pokus dengan interaksi Diana dan Alvan. Entah sadar atau tidak, Melvin tersenyum sangat tipis melihat kedekatan Diana serta anaknya. Anaknya? Sejak kapan Melvin menganggap Alvan anaknya? Entahlah, tapi Melvin merasa hangat melihat kedekatan Diana dan Alvan.
"An, lo udah cocok jadi ibu," Ucap Diki tiba-tiba.
Diana mengalihkan pandangannya kearah Diki, lalu tersenyum tipis. "Ohya? Aku hanya menyukai anak kecil, mereka terlihat menggemaskan." Balas Diana dengan menatap Alvan yang tengah menyantap makanannya dengan antusias.
"Apa karena ini juga lo perlakuin Alvan?" Tanya Diki yang sedikit menyinggung Diana.
"Diki!" Tegur Melvin merasa tidak suka dengan pertanyaan Diki, apalagi setelah melihat raut wajah Diana yang sedikit berubah.
"Aku menyanyangi Alvan tulus. Selain dia keponakanku, aku juga sudah menganggap Alvan anakku sendiri." Ucap Diana dengan tersenyum kearah Melvin. Sesaat Melvin terpaku dengan senyuman Diana, tapi setelah tersadar dia langsung mengalihkan pandangannya kearah lain, jantungnya tiba-tiba berdetak tidak normal.
Diki tersenyum menggoda kearah Melvin. Sedangkan Melvin langsung mengalihkan kegugupannya dengan makan.
Tring, tring, tring, tring...
Evan
Ana An Malam ini kita ketemu pokoknya! Ana Sayang...
