PART 17 🍒

101K 8.5K 225
                                    

Mau tau cara bikin saya seneng? Votee! Cuma itu. Btw bikin seneng orang dapat pahala.

___

"Daddy setuju," Ucap Daniel dengan menatap Diana dan Melvin secara bergantian.

Kini Melvin dan Diana tengah berada di kediaman Daniel. Mereka memutuskan untuk memberi tau hubungan mereka yang sudah terjalin beberapa hari.

"Semudah itu?" Kaget Melvin, ia pikir Daniel tidak akan semudah itu merestui hubungan-nya dengan Diana.

Daniel mengangguk.

"Dari awal Daddy sudah berniat menjodohkan Ana dengan kamu atau Devan." Sahut Abel dengan tersenyum tipis.

"Untung gue lebih cepet," Batin Melvin bersorak bahagia.

"Jadi kapan kalian melangsungkan pernikahan?" Tanya Daniel dengan menatap keduanya.

"Harus secepat itu?" Timpal Diana.

"Lebih cepat lebih baik," Balas Daniel.

"Tuh dengerin, sayang," Bisik Melvin di telinga Diana.

Diana menghela napasnya pelan. "Baiklah," Pasrahnya.

Setelah itu mereka berbincang dengan santai, dan entah dari kapan Melvin jadi lebih akrab dengan Daniel, padahal dulu saat menikah dengan Dea Melvin begitu susah diajak ngobrol santai seperti ini.

"UNDAA!!"

"UNDAA, EL JAAT!"

Sontak saja mereka terkejut mendengar teriakan melingking dari Alvan dan Elion, bocah kesayangan Diana.

Grep!

Alvan memeluk kaki Diana dengan erat begitupun dengan Elion.

"Kenapa?" Tanya Diana lembut.

"Hiks... El jaat undaa," Tangis Alvan pecah.

Sedangkan Darel baru saja datang dengan wajah lelah serta prustasi-nya.

"Darel, cucu Mommy kenapa?" Tanya Abel saat Darel sudah duduk disebelah-nya.

"Mereka berantem mom," Balas Darel.

"Alvan!" Melvin menatap sang anak yang berada disebelah-nya tajam.

Diana mengelus lengan Melvin agar tenang. "Udah kak, namanya juga anak-anak."

Melvin menghela napasnya kasar. "Nanti kebiasaan," Balas Melvin yang masih menatap Alvan dengan tajam, sedangkan Alvan ia menyembunyikan wajahnya dikaki Diana.

"Kak! Liat Alvan ketakutan," Diana mengelus rambut Alvan dengan lembut untuk memenangkan.

"Undaa, eyus uga," Tiba-tiba saja Elion bersuara dengan menatap Diana polos.

Diana terkekeh lalu mengelus rambut Elion.

"Sini El sama Kakek," Ujar Daniel dengan merentangkan tangannya.

Elion menggeleng tanda tidak mau. "Ndak, pengen cama unda."

"Ampun deh nih bocah dua lengket banget sama kamu Dek," Gemas Daniel dengan menatap kedua bocah nakal-nya itu.

"Kenapa bisa berantem?" Tanya Diana kepada kedua-nya.

"Al, pelit undaa!" Tunjuk Elion.

MAS DUDA (SELESAI✔)Kde žijí příběhy. Začni objevovat