PART 27 🍒

62.2K 5.3K 195
                                    

Diana menangis tersedu-sedu didepan jenazah Revan yang sudah ditutupi kain putih.

Diana benar-benar tidak menyangka dengan kepergian  Revan, sahabat terbaiknya sekaligus cinta pertamanya.

"Hikss, Evan kenapa kamu ninggalin aku?!" Diana semakin histeris.

Bukan ini yang Diana inginkan.

"Evan, aku masih ingin liat kamu bahagia sama perempuan yang kamu cinta nantinya, meski bukan sama aku," Lirih Diana.

Melvin yang melihat itu langsung membawa Diana ke pelukannya. "Ikhlasin, sayang."

Mungkin ini jahat tapi jujur Melvin begitu bahagia mendengar kabar duka ini. Setelah ini tidak ada penghalang untuk hubungannya dan sang istri.

"Sahabat aku Kak," Diana menangis dipelukan Melvin menumpahkan rasa sedihnya.

Bukan hanya sedih keluarga William termasuk Diana begitu terkejut mendengar kabar jika Revan adalah anak dari Gibran Adelard Calder, dan adik dari Devan.

Sedangkan Devan ia hanya menatap sendu jenazah sang adik. Dan Gibran setelah melihat jenazah anaknya ia langsung pergi entah kemana, pria berumur itu begitu sedih mendengar kepergian anaknya, apalagi ia tau jika Revan adalah anak kesayangan almarhum istrinya.

Dan ingatkan Gibran, setelah ini dia akan bertemu dengan Daniel untuk meminta maaf, atas kesalahannya dulu.

"Uncle," Lirih Elion yang berada dipelukan sang Ayah.

"Sekarang Uncle lagi sama Oma dan Bunda sayang," Devan mengelus punggung anaknya.

"Undaa? Unda itu yah cama uncle, api uncle nya tidul ndak ada Oma," Ucap Elion dengan menatap sang Bunda yang tengah menangis dipelukan Melvin.

Devan tak membalas.

"Udah sayang, ikhlasin ya?" Abel berjalan kearah sang anak lalu mengelus punggungnya lembut.

"Dia pergi Mom hiks,"

"Mommy tau sayang, ikhlasin yaa,"

Diana bangkit dibantu Melvin dan Abel. "Ikhlasin hm," Melvin membawa Diana kepelukannya lalu mengelus rambut Diana lembut.

Setelah sedikit tenang Diana dibawa Melvin untuk berkumpul dengan yang lainnya.

"Undaa," Elion merentangkan tangannya ingin digendong Diana.

"Sayang sama Ayah aja," Ujar Devan saat melihat kondisi Diana.

"Ndak, engen cama Undaa Ayah," Rengek Elion.

"Gakpapa kak," Diana langsung membawa Elion keu gendongnya lalu mengelus rambut bocah imut itu.
"Unda nangis?" Elion menatap Diana polos.

"Enggak sayang, Bunda cuma kelilipan." Ucap Diana sembari tersenyum.

"El, di pangku Daddy aja ya? Bundanya lagi gak enak badan," Ucap Melvin, dirinya hanya tak ingin Diana kelelahan apalagi gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

Elion menatap Bundanya yang tersenyum lalu mengangguk. "Daddy angku," Melvin tersenyum lalu membawa Elion ke pangkuannya.

Sedangkan Alvan dipangkuan Arka merasa cemburu melihat kedua orang tuanya dekat dengan Elion. "Daddy, Undaa.. " Lirih Alvan.

"Al sama kakek aja ya?"

Mata Alvan berkaca-kaca dengan menatap sang Bunda tapi sayang Bundanya tak melirik nya sama sekali.
__

Pukul 01:22, jenazah Revan sudah dimakamkan. Elion menangis karena tak terima Om nya di masukan kedalam tanah. "Om Levan huaaa kenapa dimacukin ketanah?"

MAS DUDA (SELESAI✔)Where stories live. Discover now